INDONEWS.ID

  • Jum'at, 11/05/2018 18:41 WIB
  • Menko Luhut: Akses Ekspor Impor Pelabuhan Banten Dibuka Demi Efisiensi

  • Oleh :
    • luska
Menko Luhut: Akses Ekspor Impor Pelabuhan Banten Dibuka Demi Efisiensi
Menko Luhut: “Akses Ekspor Impor Pelabuhan Banten Dibuka Demi Efisiensi

Banten, INDONEWS.ID - Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman bergerak cepat untuk meningkatkan ekspor impor dan menurunkan cost di pelabuhan. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut B. Pandjaitan pada hari ini, Jumat (11/5/2018) meninjau langsung sekaligus mencanangkan pembukaan akses ekspor impor di Pelabuhan Merak Mas, Cilegon, Banten.

“Kita punya Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Patimban dan Preliminary Operation akan dimulai pada tahun depan, nanti pelabuhan disini akan memfokuskan untuk mendukung industri-industri di wilayah Banten ini yang sangat banyak, dan Patimban akan fokus untuk wilayah Bekasi, Purwakarta dan Cikampek. Ini untuk mengurangi inefisiensi apabila terpusat di Pelabuhan Tanjung Priok saja” ujar Menko Luhut di hadapan perwakilan dari Kementerian Perhubungan, Kementerian Perdagangan, Perwakilan BUMN, dan Walikota Cilegon beserta seluruh jajarannya.

Baca juga : Pelintas RI - Timor Leste Kini Bisa Akses Internet `Ngebut` di PLBN Motaain

Menko Luhut menjelaskan, nantinya tidak hanya bicara masalah dwelling time saja, akan tetapi bicara penurunan cost. Selain itu, ke depan menurut Menko Luhut, pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa Kementerian/Lembaga terkait, agar pelabuhan di Banten ini dapat dijadikan International Port.

“Jadi di Banten, Priok dan Patimban nantinya agar bisa bersaing, jadi nanti tujuannya, tidak bisa kita bicarakan dwelling Time 2,5 hari saja tapi cost masih tinggi. Menurunkan biaya dan efisiensi adalah kata kunci bagi kita semua,” imbuhnya.

Baca juga : Pintu Suci Di Vatikan, Tinggal 293 Hari Lagi Akan Dibuka

Ke depan, lanjut Menko Luhut, Banten juga akan dibangun International Cruise Terminal untuk mengakomodir kunjungan wisatawan ke berbagai destinasi wisata unggulan di wilayah paling barat Pulau Jawa Ini, seperti misalnya ke Taman Nasional Ujung Kulon, Krakatau dan berbagai pantai di Banten.

“Nanti setiap orang tidak usah lagi ke Singapura. Pelabuhan disini, dianugerahi oleh kedalaman laut yang bisa dilalui oleh berbagai kapal besar yaitu sedalam 15-20 meter. 4000 orang 5000 orang itu bisa langsung masuk, bayangkan Singapura bisa dapat hampir 2 juta orang, atau 300 Cruise per tahun, kita cuma 20 Cruise. Dikembangkannya International Cruise Terminal itu akan membuat Banten lebih hebat dan dapat memberikan kesejahteraan kepada masyarakat sekitar,” jelas Menko Luhut.

Baca juga : Bapanas Jamin Impor Beras Tidak Akan Rugikan Petani

Menko Luhut juga menyatakan, bahwasanya fundamental ekonomi Indonesia secara keseluruhan bagus dan tiada yang perlu dikhawatirkan. Diakuinya, saat ini rupiah memang sedang melemah, akan tetapi dengan fokus kepada efisiensi di setiap sektor dan bidangnya masing-masing, masalah ini hanya tinggal menunggu waktu saja untuk dapat diselesaikan.

“Tadi pagi, Gubernur BI juga mengatakan fundamental ekonomi kita bagus. Sekarang ini memang Rupiah kita naik sebesar 5 digit, tapi yang saya minta kita juga harus lebih memfokuskan kepada efisiensi di bidang kita masing-masing. Jadi Bapak Ibu sekalian kita mesti bekerja secara kompak terpadu,” tegasnya.

Menko Luhut juga menegaskan, masalah kebersihan, khususnya di Kota-kota dan pelabuhan-pelabuhan di Indonesia itu mutlak harus mendapat perhatian lebih. Menko Luhut menghimbau agar pemangku jabatan dan pengelola setiap pelabuhan mempunyai prosedur seperti garbage fee (sampah yang dihitung dan dikumpulkan dari tiap kapal yang datang kemudian dihitung). Serta keharusan adanya incinerator (mesin pemilah dan pengolah sampah).

“Kemudian masalah kebersihan. Di pelabuhan ini harus memperhatikan masalah sampah khususnya sampah plastik, pelabuhan di sini nanti bisa diberikan incenerator yang bagus dan tidak perlu yang mahal, itu tidak terlalu mahal, hanya sekitar 100 juta untuk 5 ton sampah per hari, bisa jadi pupuk. Pemda juga mempunyai tanggung jawab kepada masyarakatnya agar lebih memperhatikan lagi masalah sampah. Kebersihan adalah sebagian dari iman dan itulah kita harus bersikap sebagai pemimpin,” pungkas Menko Luhut.

Artikel Terkait
Pelintas RI - Timor Leste Kini Bisa Akses Internet `Ngebut` di PLBN Motaain
Pintu Suci Di Vatikan, Tinggal 293 Hari Lagi Akan Dibuka
Bapanas Jamin Impor Beras Tidak Akan Rugikan Petani
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas