INDONEWS.ID

  • Kamis, 11/10/2018 06:44 WIB
  • Kepala Daerah Terjerat Korupsi, Jadi Warning pada Kepala Daerah Terpilih

  • Oleh :
    • hendro
Kepala Daerah Terjerat Korupsi, Jadi Warning pada Kepala Daerah Terpilih
Mendagri Tjahjo Kumolo

Jakarta, INDONEWS.ID  - Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo, merasa prihatin dengan masih terjadinya operasi tangkap tangan yang menjerat para kepala daerah.

Harusnya, menurut Tjahjo, kepala daerah yang terjerat kasus korupsi jadi warning bagi kepala daerah yang lain. Khususnya, bagi kepala daerah yang baru dilantik. Sehingga mereka tidak jatuh dan terjerat kasus yang sama. 

Baca juga : Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa

Tjahjo sendiri mengaku prihatin sampai saat ini masih ada  kepala daerah yang kena jerat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ia minta, kasus kepala daerah terjaring operasi OTT dijadikan warning. Terutama bagi kepala daerah yang baru terpilih." Ini warning," kata Tjahjo di Jakarta, Rabu (10/10/2018)kemarin.

Tjahjo pun kemudian bercerita tentang inisiatifnya mengajak para gubernur yang baru dilantik Presiden Jokowi bertemu dengan pimpinan KPK. Di KPK, para kepala daerah diberi pemahaman utuh dan rinci tentang area rawan korupsi dan tentang segala hal yang terkait dengan pencegahan korupsi.

Baca juga : Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah

Tjahjo berharap, langkahnya membawa para kepala daerah yang baru dilantik berdiskusi dengan pimpinan KPK bisa memberi efek positif. Terutama dalam membangun semangat serta komitmen anti korupsi di daerah. 

" Teman-teman gubernur yang baru dilantik oleh Bapak Presiden, kemari  kami ajak untuk ketemu KPK. Setidaknya mari sama-sama melakukan pencegahan. Fungsi pencegahan diutamakan. Saya ajak dengan KPK supaya teman-teman gubernur paham area rawan korupsi yang berkaitan dengan perencanaan anggaran, perizinan, pajak dan retribusi mekanisme pembelian barang dan jasa dan lain-lain," kata Tjahjo panjang lebar.

Baca juga : Kendalikan Inflasi, Kemendagri Harap Pemda Susun Perencanaan Gerakan Menanam dengan Baik

Terkait  kasus yang menjerat Bupati Pasuruan, Jawa Timur, kata Tjahjo, kementeriannya telah mengambil langkah menunjuk wakil bupati sebagai pelaksana tugas bupati. Langkah ini semata untuk menjamin agar roda pemerintahan di Pasuruan tetap berjalan normal. Pertimbangannya memang karena Bupati Pasuruan telah berstatus tersangka dan sudah ditahan KPK.

"Untuk Malang karena yang bersangkutan sedang dalam proses penyelidikan walaupun statusnya tersangka yang masih belum kami tunjuk Plt- nya sampai nanti dengan proses penyelidikannya sampai dimana," kata Tjahjo. 

Tjahjo sendiri mengaku sedih dengan masih banyaknya kepala daerah yang kena jerat kasus korupsi. Terlebih dari tahun ke tahun, kepala daerah yang kena kasus korupsi kecenderungannya meningkat.

Padahal, tambah Tjahjo, dari sisi sistem pengawasan dan pencegahan sudah baik. Komisi anti rasuah pun aktif memberikan supervisi. Mestinya, ini jadi perhatian bersama. Khususnya bagi para kepala daerah. 

" Sistemnya sudah bagus, fungsi pencegahannya terus ditingkatkan. Memahami area rawan korupsi sudah terus. Seluruh kementerian/ lembaga juga sudah bekerja sama dengan KPK. Jadi kembali ke manusianya," kata Tjahjo.

Artikel Terkait
Kemendagri Sosialisasikan UU Nomor 3 Tahun 2024 tentang Desa
Mendagri Tegaskan Musrenbangnas sebagai Wadah Sinkronisasi Perencanaan Pembangunan Pemerintah Pusat dan Daerah
Kendalikan Inflasi, Kemendagri Harap Pemda Susun Perencanaan Gerakan Menanam dengan Baik
Artikel Terkini
Efferty Susu Kambing Malaysia, Solusi bagi Pasutri yang ingin Keturunan
Didik J Rachbini: Gagasan Menyatukan Anies dan Ahok di Pilgub Jakarta Eksperimen yang Baik dan Berani
Menkes Ungkap Penyebab Rendahnya Penurunan Angka Prevalensi Stunting
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas