INDONEWS.ID

  • Selasa, 14/05/2019 12:31 WIB
  • Menkumham Minta Stakeholder Satu Persepsi Tindak Pidana Narkoba

  • Oleh :
    • hendro
Menkumham Minta Stakeholder Satu Persepsi Tindak Pidana Narkoba
Menkumham Yasonna Laoly saat meninjau lapas Siak

Siak, INDONEWS.ID –Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna Hamonangan Laoly berharap untuk seluruh stakeholder, Polisi Republik Indonesia (Polri), Badan Narkotika Nasional (BNN), Kejaksaan RI (Kejaksaan) supaya menyatukan persepsi menyelesaikan tindak pidana narkoba yang ada di Indonesia.

“Harus ada upaya bersama, ini menjadi beban Polri, beban Kejaksaan, beban BNN, beban kami juga. Maka kita berharap seluruh stakeholder untuk menangani agar peredaran gelap narkoba bisa terselesaikan,” tuturnya, saat memberikan keterangan dikonferensi pers terkait pembakaran Rumah Tahanan Negara (Rutan) Siak, Senin (13/5) kemarin.

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

“Dalam hukum ekonomi jika ada permintaan meningkat maka penawaran akan meningkat, itupula yang terjadi dalam jaringan narkoba,” tambahnya.

Lebih lanjut, untuk permasalahan penemuan narkoba di blok hunian oleh petugas Rutan Siak, berujung pada pembakaran pada Sabtu (11/5) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Baca juga : Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional

Menkumham mengatakan, menyerahkan sepenuhnya kepada Inspektorat Jenderal Kemenkumham dan Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjen PAS) untuk melakukan pemeriksaan terkait pembakaran Rutan Siak.  

“Kita tunggu seperti apa hasilnya nanti.  Tidak perlu mencari ini masalah siapa dan siapa yang bersalah,” ucapnya.

Baca juga : Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua

Meski begitu, Menteri Yasonna memuji kinerja pegawai Rutan Siak bersinegi bersama kepolisian bertindak tegas kepada warga binaan menyimpan narkoba  di dalam Rutan Siak.

“Tindakan benar yang dilakukan staf saya karena ditemukan narkoba saat dilakukan penggeledahan. Ya harus ditindak tegas,” ungkapnya.

Rutan Siak mengalami overcrowded hampir 500 persen, Menkumham melanjutkan, menjadi hal yang berisiko tinggi yang bisa menyebabkan permasalahan ini mencuat kapan saja. 

Sebab mayoritas narapidana dan tahanan yang berada di Rutan Siak merupakan pelaku kejahatan narkoba. Meski demikian, SOP pembinaan warga binaan dijalankan sesuai peraturan hukum.

“Bagan siapi-api 700 persen, betul-betul dijaga pak kakanwil, lakukan SOP jangan arogan. Ini saya dapat laporan dari Kepala Rutan orangnya mendapatkan straf cell karena mengedarkan narkoba. Orang-orang tersebut sudah sepatutnya straf cell. itu sudah benar, tetapi mereka melawan dan memancing kerusuhan,” ujar Menkumham Yasonna Laoly.

“Karena kalau pemakai juga masuk ke dalam ini akan terus menjadi masalah buat kita, kita berharap pemakai direhabilitasi tapi kurir besar dan bandar terutama harus dihukum keras dan dipindahakan ke Nusakambangan,” tambahnya tegas.

Menkumham kembali menegaskan, tidak ada toleransi terhadap penyebaran narkoba di Indonesia maupuan di Rutan-Lapas.

“Kita bekerja sama dengan BNN untuk melihat orang-orang yang potensial bandar narkoba, nanti akan kita kirim ke nusakambangan. kita lihat nanti teknisnya bagaimana dan dilihat bandar-bandar yang potensial bandar harus kita segera pindahkan,” tuturnya.
 

Artikel Terkait
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas