INDONEWS.ID

  • Rabu, 21/08/2019 21:28 WIB
  • Terkait Video Viral Ceramah Tentang Salib, UAS Menolak Minta Maaf

  • Oleh :
    • Ronald
Terkait Video Viral Ceramah Tentang Salib, UAS Menolak Minta Maaf
Ustaz Abdul Somad (UAS) memenuhi undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengklarifikasi terkait video ceramah salib yang viral. Dia tiba di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 15.48 WIB, Rabu (21/8/2019). (Foto : Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ustaz Abdul Somad (UAS) memenuhi undangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk mengklarifikasi terkait video ceramah salib yang viral. Dia tiba di kantor MUI, Menteng, Jakarta Pusat, pada pukul 15.48 WIB, Rabu (21/8/2019).

Usai pertemuan, ia menegaskan bahwa video itu diambil saat ia melakukan pengajian di Riau 3 tahun lalu.

Baca juga : Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional

"Saya menjelaskan tentang akidah agama saya di tengah komunitas umat Islam, di dalam rumah ibadah saya. Bahwa kemudian ada yang tersinggung dengan penjelasan saya, apakah saya mesti meminta maaf?" kata dia.

UAS dalam kesempatan itu juga mengutip surah al-Maidah ayat 73. Sebelum membacakan ayat itu, dia mengucapkan maaf karena memang isi ayat tersebut berkaitan dengan agama selain Islam.

Baca juga : Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi

"Dalam Islam dikatakan, `Sesungguhnya`, maaf, `kafirlah orang yang mengatakan bahwa Allah salah satu dari yang tiga`. Saya jelaskan itu di tengah umat Islam, lalu orang yang mendengar itu tersinggung atau tidak? Tersinggung. Apakah perlu saya minta maaf? Udah terjawab. Itu ajaran saya. Kalau saya minta maaf, berarti ayat itu mesti dibuang," ujarnya.

Sebelumnya Ustaz Somad dilaporkan sejumlah pihak ke Polda Metro Jaya dan Bareskrim Polri karena potongan video ceramahnya tersebut. Somad telah memberikan pernyataan atas pelaporan itu dan menjelaskan potongan ceramah itu terjadi 3 tahun lalu saat kajian subuh di Masjid An-Nur, Pekanbaru, Riau. (rnl)

Baca juga : Hikmah di Penghujung Ramadan: Ibadah Puasa dan Zakat untuk Kemanusiaan

 

Artikel Terkait
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Gunung Ruang di Sulawesi Utara Meletus, Sebanyak 828 Warga Dievakuasi
Hikmah di Penghujung Ramadan: Ibadah Puasa dan Zakat untuk Kemanusiaan
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas