Jakarta, INDONEWS.ID - Menko Polhukam Mahfud Md kembali bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton secara bilateral menyepakati beberapa hal untuk kerja sama, salah satunya terorisme.
Mahfud hadir bersama delegasi lintas kementerian dan lembaga di antaranya seperti Kemenkumham, BIN, PPATK, BNPT, Kemendagri, dan lain-lain. Sementara Mendagri Australia didampingi juga oleh pejabat-pejabatnya yang terkait.
Pertemuan dua tokoh ini akan membicarakan program bersama untuk menghadapi terorisme, baik sebagai langkah preventif maupun represif.
Mahfud mencontohkan, peristiwa Sidoarjo di Jawa Timur, ada teroris perempuan yang meledak bersama anaknya. Di Sibolga, ada seorang perempuan meledakkan diri ketika akan ditangkap untuk diperiksa karena melakukan teror bersama suaminya yang berhasil ditangkap lebih dulu.
Kemudian, aksi penusukan terhadap mantan Menko Polhukam Wiranto, adalah suami isteri dari keluarga Abu Rara, yang menurut hasil penyidikan polisi juga melibatkan anaknya yang masih belum dewasa.
"Jadi amaliyah sesat tentang jihad yang diwujudkan dengan teror, sudah menyentuh perempuan dan anak-anak. Ini mengerikan dan harus diatasi secara bersama-sama," ujar Mahfud dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).
Menurut dia, Pemerintah Indonesia dan Australia akan terus bekerjasama untuk melawan terorisme.
"Yang diwujudkan dalam bentuk tukar menukar informasi intelijen, pengetatan penjagaan pelintas batas, pencermatan transaksi uang secara digital, pelatihan deradikalisasi, dan sebagainya," tandasnya. (rnl)