INDONEWS.ID

  • Sabtu, 09/11/2019 12:27 WIB
  • Pertemuan Bilateral Mahfud MD Dan Mendagri Australia Bicarakan Terorisme

  • Oleh :
    • Ronald
Pertemuan Bilateral Mahfud MD Dan Mendagri Australia Bicarakan Terorisme
Menteri Koordinator bidang Politik, Hukum dan Keamanan Mahfud MD (Foto : ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menko Polhukam Mahfud Md kembali bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Australia, Peter Dutton secara bilateral menyepakati beberapa hal untuk kerja sama, salah satunya terorisme.

Mahfud hadir bersama delegasi lintas kementerian dan lembaga di antaranya seperti Kemenkumham, BIN, PPATK, BNPT, Kemendagri, dan lain-lain. Sementara Mendagri Australia didampingi juga oleh pejabat-pejabatnya yang terkait.

Baca juga : BNPT: Konten Moderat Mampu Memerangi Narasi Radikal Terorisme Media Sosial

Pertemuan dua tokoh ini akan membicarakan program bersama untuk menghadapi terorisme, baik sebagai langkah preventif maupun represif.

Dalam kesempatan itu, Mahfud mengatakan pada tahun 2018 dan 2019 secara absolut jumlah terror di Indonesia berkurang dan cukup berhasil diantisipasi. Tapi secara kualitatif, ada perluasan subyek pelaku. Pelaku teror di Indonesia sekarang bukan hanya laki-laki, tetapi juga perempuan yang melibatkan anaknya.

Mahfud mencontohkan, peristiwa Sidoarjo di Jawa Timur, ada teroris perempuan yang meledak bersama anaknya. Di Sibolga, ada seorang perempuan meledakkan diri ketika akan ditangkap untuk diperiksa karena melakukan teror bersama suaminya yang berhasil ditangkap lebih dulu.

Baca juga : Ramadan Milik Semua: Melewati Pemilu 2024 Menuju Indonesia Harmoni

Kemudian, aksi penusukan terhadap mantan Menko Polhukam Wiranto, adalah suami isteri dari keluarga Abu Rara, yang menurut hasil penyidikan polisi juga melibatkan anaknya yang masih belum dewasa.

"Jadi amaliyah sesat tentang jihad yang diwujudkan dengan teror, sudah menyentuh perempuan dan anak-anak. Ini mengerikan dan harus diatasi secara bersama-sama," ujar Mahfud dalam keterangannya, Jumat (8/11/2019).

Baca juga : Media Massa Harus Bisa Bersinergi Bangun Deteksi Dini dan Daya Tangkal Terhadap Ideologi Terorisme

Menurut dia, Pemerintah Indonesia dan Australia akan terus bekerjasama untuk melawan terorisme.

"Yang diwujudkan dalam bentuk tukar menukar informasi intelijen, pengetatan penjagaan pelintas batas, pencermatan transaksi uang secara digital, pelatihan deradikalisasi, dan sebagainya," tandasnya. (rnl)

Artikel Terkait
BNPT: Konten Moderat Mampu Memerangi Narasi Radikal Terorisme Media Sosial
Ramadan Milik Semua: Melewati Pemilu 2024 Menuju Indonesia Harmoni
Media Massa Harus Bisa Bersinergi Bangun Deteksi Dini dan Daya Tangkal Terhadap Ideologi Terorisme
Artikel Terkini
DR Rizal Sukma Terpilih menjadi Anggota Board of Advisers International IDEA
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas