INDONEWS.ID

  • Sabtu, 01/02/2020 17:06 WIB
  • Penolakan Warga Natuna Evakuasi WNI dari Tiongkok dan Tanggapan Istana

  • Oleh :
    • Mancik
Penolakan Warga Natuna Evakuasi WNI dari Tiongkok dan Tanggapan Istana
Juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman.(Foto:Biro Pers Setpres)

Jakarta,INDONEWS.ID - Rencana pemerintah menjadikan Natuna sebagai tempat evakuasi bagi seluruh Warga Negara Indonesia dari Tiongkok mendapatkan penolakan dari masyarakat setempat. Warga Natuna melakukan penolakan dengan menggelar aksi demostrasi rencana pemerintah tersebut.

Warga Natuna tidak menyetujui Kabupaten Natuna sebagai tempat karatina bagi WNI yang baru pulang dari negara Tiongkok. Mereka mempertanyakan kepada pemerintah alasan memilih Natuna sebagai daerah tempat persinggahan sementara bagi warga Indonesia yang baru pulang dari negara Tiongkok yang sedang dilandai virus berbahaya corona.

Baca juga : Kisah Pilu Perantau Asal Flores di Bali Makan Ubi Hutan untuk Bertahan Hidup

"Ini adalah aksi spontanitas dari warga Natuna yang menolak keras akan didatangkannya WNI dari Wuhan dikarantina di Natuna ini," kata seorang warga setempat dalam aksi demostrasi tersebut seperti dilansir detiknews, Jakarta, Sabtu,(1/02/2020)

Upaya penolakan terhadap rencana pemerintah ini tidak hanya dilakukan oleh masyarakat setempat. Wakil Bupati Natuna,Ngesti Yuni Suprapti menyuarakan hal serupa seperti warga masyarakat setempat. Ngesti Yuni Suprapti merasa khwatir dengan warganya akan terkena virus tersebut karena WNI yang akan dievakuasi menuju wilayah tersebut.

Baca juga : Pulang Dari Jakarta, Wakil Wali Kota Solo Positif Corona

"Kami menolak, masyarakat menolak. Natuna mau dijadikan apa? Kenapa di Natuna dijadikan tempat evakuasi WNI dari Wuhan," ungkapnya.

Ngesti Yuni Suprapti sendiri mengaku, rencana pemerintah melakukan evakuasi terhadap WNI dari Wuhan ini, tidak melakukan koordinasi dengan Pemkab Natuna. Karena itu, Pemkab Natuna tidak mengetahui secara jelas apa alasan pemerintah pusat menjadikan Natuna sebagai tempat evakuasi.

Baca juga : Pesta Pernikahan Berakhir Duka, Kerabat Ramai Positif Covid-19 hingga Meninggal Dunia

Menanggapi penolakan warga Natuna, Juru bicara Presiden Joko Widodo (Jokowi), Fadjroel Rachman menerangkan, proses evakuasi ini merupakan langkah pemerintah Indonesia demi rasa kemanusian kepada WNI yang selama ini berada di Tiongkok. Karena itu, ia meminta kepada seluruh masyarakat Indonesia terutama di Natuna untuk memaklumi rencana yang telah diputuskan oleh pemerintah.

"Jadi jaminan yang diberikan oleh pemerintah melalui Menlu tadi pagi itu menurut aku mestinya bisa menenangkan masyarakat. Selain itu, bisa kan keinginan untuk membawa pulang ini bukan saja keinginan dari Presiden, bukan dari keinginan pemerintah, tapi keinginan dari seluruh masyarakat Indonesia. Karena melihat ini suatu evakuasi kemanusiaan. Jadi kami mengimbau, mari kita bersama-sama bahu-membahu melewati masa-masa yang sulit ini," kata Fadjroel.

Ia juga menegaskan, rencana pemerintah melakukan proses evakuasi terhadap WNI dari Natuna telah dipersiapkan dengan matang. Pemerintah telah menyiapkan pemeriksaa terhadap WNI dari Tiongkok dengan pemeriksaa yang menggunakan standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Bahwa transit WNI di Natuna itu di-handle oleh TNI, di rumah sakit militer. Kemudian yang kedua, lokasi transitnya jauh dari penduduk dan memenuhi standar dari WHO. Kemudian dipastikan bahwa WNI yang pulang itu sehat semua dan kesehatannya itu terus dipantau. Artinya, jaminan itu diberikan oleh pemerintah melalui Menlu Retno Marsudi," tutupnya.*

 

Artikel Terkait
Kisah Pilu Perantau Asal Flores di Bali Makan Ubi Hutan untuk Bertahan Hidup
Pulang Dari Jakarta, Wakil Wali Kota Solo Positif Corona
Pesta Pernikahan Berakhir Duka, Kerabat Ramai Positif Covid-19 hingga Meninggal Dunia
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi di Kemenkopolhukam Bahas Situasi di Papua dan Permasalahan Tanah di Sumsel
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Menakar Perayaan Idulfitri dengan Kearifan Lokal Secara Proporsional
Pj Bupati Maybrat Sidak Kantor Distrik Ayamaru Jaya, Ini yng Dijumpai
Bahas Inklusivitas Keuangan hingga Stabilitas Geopolitik, Menko Airlangga Berbincang Hangat dengan Mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas