INDONEWS.ID

  • Senin, 10/08/2020 12:01 WIB
  • Mendagri Sebut Anggaran Daerah Terbatas, Penanganan Covid-19 Jadi Tidak Maksimal

  • Oleh :
    • Mancik
Mendagri Sebut Anggaran Daerah Terbatas, Penanganan Covid-19 Jadi Tidak Maksimal
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.(Foto: Puspen Kemendagri)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mengungkapkan masalah penanganan Covid-19 di daerah. Salah satunya yakni keterbatasan anggaran untuk beberapa daerah di Indonesia.

Menurut Tito, kekuatan pemerintah pusat telah diupayakan untuk penanganan Covid-19. Namun, langkah pemerintah di Jakarta tidak berjalan secara maksimal di daerah karena masalah anggaran.

Baca juga : Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa

"Pemerintah pusat all out sudah, sudah dibentuk Gugus Tugas, dibentuk komite sekarang Satgas, semua kekuatan pusat sudah dikeluarkan, anggaran, sumber daya, regulasi. Tapi mesin daerah, saya sudah muter satu bulan ini 16 provinsi, mohon maaf dengan segala hormat, mohon maaf Bu Khofifah, mohon maaf Bu Winarti, saya tak me-refer kepada satu kepala daerah, saya melihat ada 4 kuadran kepala daerah," kata Tito dalam wedminar yang diselenggarakan oleh Taruna merah Putih, Jakarta, Minggu, (10/8/2020) kemarin.

Tito menegaskan, kemampuan keuangan daerah setiap daerah sangat beragam. Ada daerah yang memiliki anggaran dalam jumlah banyak dan ada daerah yang memiliki anggaran sangat terbatas.

Baca juga : Mendagri Tekankan Perlunya Saling Percaya dalam Kerja Sama KPPU dan Kemendagri

Masalah anggaran ini, menurutnya, berpengaruh terhadap kegiatan penanganan wabah di setiap daerah. Dalam pemantauan Mendagri Tito, terdapat pemerintah daerah yang kurang maksimal dalam pencegahan Covid-19 karena masalah anggaran.

"Kemampuan fiskalnya, ada yang miliki kemampuan fiskal yang kuat tapi banyak juga daerah yang miliki kemampuan fiskal terbatas, sehingga kita lihat di daerah yang kepala daerah mau, sungguh-sungguh tapi kemampuannya kurang, baik strategi maupun fiskal terbatas itu penanganannya di daerah nggak akan maksimal, untuk kendalikan masyarakat taat pada protokol kesehatan itu," jelas Tito.

Baca juga : Sinergi dan Kolaborasi dalam Menjalankan Tugas, Menteri ATR/BPN Kunjungi Mendagri Tito Karnavian

Terhadap masalah tersebut, Tito selaku menteri dalam negeri mendorong pemilihan kepala daerah sebagai momentum untuk melahirkan pemimpin yang tangguh di masa krisis Covid-19.

Pilkada tidak hanya menjadi momentum untuk memilih kepala daerah. Tetapi, pilkada sebagai ajang menyelesaikan wabah virus corona dan dampaknya.

"Kepala daerah kita harus buat mampu dan harus kita buat mau. Harus mau dan mampu, baru mesin daerah bergerak. Nah, maka ini [Pilkada 2020] jadi momentum yang luar biasa penting untuk memutar, mendorong mesin pemerintah bergerak dalam menangani Covid-19," tutupnya.*

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait
Prof Tjandra Raih Rekor MURI Sebagai Penulis Artikel COVID-19 Terbanyak di Media Massa
Mendagri Tekankan Perlunya Saling Percaya dalam Kerja Sama KPPU dan Kemendagri
Sinergi dan Kolaborasi dalam Menjalankan Tugas, Menteri ATR/BPN Kunjungi Mendagri Tito Karnavian
Artikel Terkini
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tumbuh Untuk Menginspirasi: PNM Berikan Pelatihan Literasi Keuangan Digital Serta Kegiatan Tanggung Jawab Sosial
Strategi Sukses dalam Mengimplementasikan HRIS di Perusahaan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas