INDONEWS.ID

  • Jum'at, 14/08/2020 12:38 WIB
  • Perkuat Deradikalisasi, BNPT Resmikan Yayasan yang Dibentuk Mantan Napiter Nasrani di Poso

  • Oleh :
    • very
Perkuat Deradikalisasi, BNPT Resmikan Yayasan yang Dibentuk Mantan Napiter Nasrani di Poso
Kepala BNPT, Boy Rafli Amar memberi cindera mata kepada Ketua Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini berlangsung di Aula Hotel Danau Poso, Tentena, Kabupaten Poso, Kamis (13/8/2020) siang. (Foto: Ist)

Tentena, INDONEWS.ID – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) selama ini telah menjalin kemitraan dengan melakukan pembinaan terhadap para mantan narapidana kasus terorisme (napiter) melalui berbagai Yayasan yang ada di Indonesia. Tidak kurang ada 20 yayasan yang didirikan para mantan napiter.  

Kali ini BNPT melalui Subdit Bina Masyarakat pada Direktorat Deradikalisasi di Kedeputian I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi meresmikan sebuah Yayasan yang dinisiasi para mantan napiter khususnya yang beragama Nasrani yang berdomisli di Tentena, Kabupaten Poso sebagai upaya untuk memperkuat program deradikalisasi.

Baca juga : Media Massa Harus Bisa Bersinergi Bangun Deteksi Dini dan Daya Tangkal Terhadap Ideologi Terorisme

Peresmian Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini berlangsung di Aula Hotel Danau Poso, Tentena, Kabupaten Poso, Kamis (13/8/2020) siang. Peresmian Yayasan tersebut ditandai dengan penandatangan akta yayasan oleh pengurus yayasan dan  Mitra Deradikalisasi BNPT di hadapan notaris dengan disasksikan para pejabat BNPT yakni  Kepala BNPT, Komjen Pol. Dr. Boy Rafli Amar, MH, beserta jajaran pejabat BNPT lainnya dan juga dihadiri Bupati Poso,  Kolonel Mar (Purn) Darmin Agustinus Sigilipu.

“Yayasan ini adalah bentuk kemitraan atau partnership antara BNPT dengan masyarakat yang ada di Tentena yang merupakan bagian dari program deradikalisasi, khususnya lagi berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat. Jadi Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini sudah menjadi Mitra BNPT dimana dalam program-program yang dilaksanakan berkaitan dengan pencegahan terorisme,” ujar Kepala BNPT, Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Baca juga : Leebarty Taskarina, M. Krim.,: Budaya Patriarki Berperan Besar dalam Penyebaran Paham Radikal

Seperti diketahui Yayasan Jalin Kasih Diakonia ini diinisiasi oleh para mantan napiter yang beragama Nasrani tersebut sekaligus untuk menghapus stigma yang selama ini muncul bahwa terorisme itu selama ini seolah-olah mendiskreditkan satu agama tertentu saja. Padahal terorisme itu bisa terjadi di semua agama.

Lebih lanjut Kepala BNPT mengatakan bahwa dengan adanya Yayasan ini diharapkan dapat menjadi program yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, yang mana nantinya juga bisa ikut serta di dalam mendukung program-program pembangunan yang sifanya berkaitan bentuknya fisiknya dan non fisik

Baca juga : Duta Damai dan Duta Santri: Mata Telinga dan Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme

“Yayasan ini bersifat nirlaba bisa bergerak di bidang sosial, pendidikan dan sebagainya. Diharapkan kelak bisa juga memiliki unit usaha, seperti jenis usaha koperasi kecil dan menengah yang nanti bisa mendapat bimbingan, baik itu dari Kementerian dan Lembaga di tingkat pusat ataupun di tingkat pemerintahan daerah,” kata mantan Waka Lemdiklat Polri ini.

Terkait dengan penyiapan tenaga kerja yang memiliki ketrampilan, Kepala BNPT berharap Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Poso nantinya bisa mendorong Yayasan tersebut untuk bisa mengajak seluruh masyarakat yang ada di Tentena dan sekitarnya. Apalagi Pemkab Poso juga memiliki Balai Latihan Kerja (BLK) yang tentunya dapat memberikan pembekalan kepada masayrakat Poso itu sendiri.

“Ini agar mereka nantinya bisa menjadi tenaga kerja terlatih yang memiliki skill. Yang mana nanti tentunya setiap saat bisa digunakan untuk bekerja di berbagai bidang seperti di sektor sektor Perindustrian dan lainnya yang tentu sesuai dengan program yang dilaksanakan,” kata mantan Kapolda Papua ini.

Dengan memiliki bekal ketrampilan makan diharapkan bisa memberikan nilai tambah kepada masyarakat yang mana secara otomatis masyarakat tersebut akan memiliki peluang untuk memiliki lapangan pekerjaan yang dapat diikuti sesuai bidang keahliannya, dimana keterampilan-keterampilan tersebut dapat menjadi nilai tambah yang diberikan dalam program ini.

“Jadi Yayasan ini nanti bisa menjadi motor penggerak masyarakat dalam hal yang positif. Jadi yang positif ini seperti memajukan di bidang perekonomian, yang mana hal itu tentunya akan mendukung masyarakat tersebut agar dapat sejahtera nantinya,” ujar alumni Akpol tahun 1988.

Kepala BNPT pun mengatakan bahwa keberadaan Yayasan Jalin Kasih Diakonia ini tidak seluruhnya diawaki oleh para mantan napiter, namun juga dapat juga diisi oleh seluruh lapisan masyarakat, baik lintas suku, agama, profesi maupun lintas usia yang mana tentnya semuanya dapat bersatu padu untuk Indonesia yang maju dan Indonesia yang damai.

“Tidak selalu, tidak terlalu. Itu memang untuk mengangkat dan mengakomodir yang arahnya ke sana (mantan napiter), tetapi pengurusnya tidak selalu harus eks napiter. Bahkan ada dari tokoh-tokoh agama yang ikut memberikan warna kepada Yayasan ini agar Yayasan ini bisa menjadi semacam tempat bernaungnya seluruh masyarakat yang berkeinginan untuk menjadi maju dan sejahtera,” kata mantan Kepala Divisi Humas Polri ini.

Dan Kepala BNPT pun menegaskan kalau kedepan program dari yayaan tersebut akan terus berkelanjutan dari tahun ke tahun seiring dengan keberadaan dari K/L yang ada di pusat dan pemerintah daerah. “Oleh karenanya di sini ada Pak Bupati. Jadi Ketua Yayasan Pak Romi bisa juga memanfaatkan apabila ada program-program di daerah, yang mana kita yakin bahwa pemerintah daerah pasti memiliki program juga dalam mensejahterakan masyarakat,” ujar mantan Kapolda Banten ini.

Apalagi menurut Kepala BNPT, status Yayasan Jalin Kasih Diakonia ini sudah jelas dan resmi berbentuk badan hukum. Yang mana artinya Yayasan berbadan hukum yang bisa menjadi Mitra baik di pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sebagaimana yang diharapkan.

“Jadi statusnya sebagai badan hukum sudah jelas. Menjadi penghubung antara masyarakat dengan unsur-unsur pemerintah. Jadi kita tidak usah lagi membedakan antara pusat dan daerah. Karena  pada dasarnya pemerintah daerah tentu adalah kepanjangan tangan dari pemerintah pusat, dalam hal pelaksanaan otonomi daerah. Oleh karena itu Yayasan ini juga bisa bermitra menjalankan program-program yang ada di bawah kendali Bapak Bupati,” kata mantan Kapolrestabes Padang ini mengakhiri.

 

Kontribusi yang Baik untuk Keluarga, Masyarakat dan Bangsa

Sementara Bupati Poso,  Darmin Agustinus Sigilipu menjelaskan bahwa dengan adanya  yayasan tersebut kedepannya pihaknya melalui Pemkab Poso akan memberikan pembinaan dan bimbingan terhadap masyarakat yang ada di Yayasan tersebut yang nantinya akan dimasukkan di dalam program Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Poso.

“Yayasan ini sangat berguna khususnya untuk kaum pemuda yang ada di Tentena, Poso ini. Kita di Pemerintah Daerah itu ada Balai Latihan Kerja yang mana nanti akan kita programkan. Contoh misalnya pelatihan menjahit, mungkin adik-adik ini punya istri mungkin kita kawinkan dengan menjahit, kemudian tata rias, yang berikut juga ada otomotif, pelatihan listrik dan lain sebagainya,” katanya.

Sehingga apa yang sudah dilakukan pada peresmian Yayasan tersebut pada hari ini nantinya bisa bermanfaat untuk bangsa dan negara, khususnya untuk daerah kita di Kabupaten Poso. “Saya rasa hal tersebut merupakan sesuatu hal yang sangat luar biasa dan tidak hanya seremonial seperti kegiatan hari ini, tentunya hal ini akan kita lanjutkan demi tanah Poso ke depan,” ujarnya.

Untuk itu pihaknya mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNPT yang telah datang ke Poso dan sudah meresmikan Yayasan Jalin Kasih Diakonia di daerah Tentena ini. “Kami Pemerintah Daerah Kabupaten Poso mengucapkan terima kasih. Kemarin beliau sudah banyak membantu kita di kota Poso dan hari ini kita berada di tempat Wisata Tentena yang masih menjadi bagian dari Kabupaten Poso,” katanya mengakhiri.

Ketua Yayasan Jalin Kasih Diaconia, Rommianto Parusu mengucapkan terima kasih kepada BNPT beserta yang telah meresmikan pembangunan Yayasan tersebut. “Kami berterima kasih sekali kepada BNPT karena melalui yayasan ini kami mulai diberikan kesempatan untuk berpotensi baik terhadap bangsa dan negara, khususnya untuk daerah Poso ini,” ujar Rommianto di sela-sela acara.

Menurut Rommi, dengan keberadaan Yayasan tersebut pihaknya bersama rekan-rekannya bisa memperoleh suatu kesempatan yang indah dalam hidupnya dalam upaya membangun perdamaian di Indonesia khususnya bagi Kabupaten Poso.

“Kami boleh mengeluarkan segala apa yang kita miliki, sehingga yayasan ini bisa berjalan dengan baik dan dapat membangun bangsa ini khususnya untuk Kabupaten Poso. Kami selalu bersyukur agar BNPT selalu memberikan kami untuk tetap semangat agar selalu bisa memberikan yang terbaik untuk bangsa ini,” ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama Pembina Yayasan Jalin Kasih Diaconoia, Pdt. Yustina Baretha, mengaku bersyukur karena telah diberikan kepercayaan oleh BNPT dan Pemerintah Kabupaten Poso untuk bisa membina para mantan napiter yang ada di Tentena yang tergabung dalam yayasan tersebut.  

“Terima kasih. Hari ini merupakan hari yang begitu istimewa buat kami, dan saya juga bersyukur kepada pak Bupati dan bapak Kepala BNPT bahwa kami mendapat kepercayaan untuk bisa merangkul adik-adik (mantan napiter) agar  mereka mau maju dan  mau berubah,” kata Pdt. Yustina Baretha.

Dirinya berharap kedepannya Yayasan tersebut benar-benar bisa menjadi wadah bagi anak-anak atau para mantan napiter yang beragama nasrani ini untuk berkembang dan memberi kontribusi yang baik untuk masyarakat, bangsa dan daerah serta keluarga dan diri mereka sendiri.

“Ini visi pertama kami dalam yaysan ini. Semoga juga dukungan dari sinergisitas ini tetap berlanjut untuk keberhasilan dari yayasan ini, sehingga menjadi persembahan yang baik untuk negara dan kami juga kembalikan untuk Tuhan,” katanya mengakhiri.

Acara peresmian Yayasan Jalin Kasih Diaconia ini dihadiri para pejabat BNPT lainnya yakni Deputi I bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen TNI Hendri Paruhuman Lubis, Direktur Deradikalisasi Prof Dr. Irfan Idris, Kasubdit Bina Masyarakat Kolonel Sus Solihudin Nasution, Kasi Bina Dalam Masyarakat, Letkol Cpl. Hendro Wicaksono dan para staf BNPT lainnya.

Sementara dari Pemkab Poso sendiri dihadiri langsung oleh Bupati Poso, Kolonel Mar (Purn) Darmin Agustinus Sigilipu beserta jajaran Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspika) yang ada di Tentena terdiri dari Camat, Danramil dan  Kapolsek. Selain itu hadir pula Wakil Ketua 1 DPRD Kab. Poso, Semuel Munda SE. Selain itu para mantan Napiter yang beragama nasrani dan pengurus Yayasan juga hadir dalam acara tersebut. (Very)

 

Artikel Terkait
Media Massa Harus Bisa Bersinergi Bangun Deteksi Dini dan Daya Tangkal Terhadap Ideologi Terorisme
Leebarty Taskarina, M. Krim.,: Budaya Patriarki Berperan Besar dalam Penyebaran Paham Radikal
Duta Damai dan Duta Santri: Mata Telinga dan Ujung Tombak Lawan Ideologi Radikal Terorisme
Artikel Terkini
Polda Metro Hentikan Penyidikan Kasus Aiman, ICJR Ingatkan Beberapa Kasus Lain yang Serupa
Berkah Ramadan, Persediaan Produk Industri Pengolahan Terserap Optimal Terutama di Pasar Domestik
Pj Bupati Maybrat Bahas Pengembangan Pertanian dengan Direktur Pembiayaan Pertanian, Kementerian Pertanian
Mendagri Minta Pj. Kepala Daerah Segera Penuhi Anggaran Pilkada 2024
Pj Bupati Maybrat Gelar Pertemuan dengan Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kemen LHK
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas