INDONEWS.ID

  • Minggu, 11/10/2020 12:30 WIB
  • Hadapi La Nina, BNPB Ingatkan Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat

  • Oleh :
    • Mancik
Hadapi La Nina, BNPB Ingatkan Strategi Ketahanan Pangan Masyarakat
Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Indonesia kini tengah memasuki fenomena alam La Nina. Seperti biasa, La Nina ditandai dengan curah hujan tinggi yang menyebabkan bencana alam seperti banjir bandang, angin puting beliung, tanah longsor dan bencana lainnya.

Dalam menghadapi gejala alam La Nina, Deputi Bidang Pencegahan BNPB, Lilik Kurniawan mengingatkan seluruh pemangku kepentingan dan masyarakat untuk menyiapkan strategi ketahanan pangan. Pentingnya kesiapan pangan dilakukan agar masyarakat aman pada saat terjadinya bencana alam.

Baca juga : Pasar Murah, Konsistensi PTPN IV Jaga Inflasi Wujudkan Ketahanan Pangan Jelang Lebaran

"Saya kira La Nina tidak hanya samapai pada bencana saja tetapi perlu menyiapkan strategi ketahanan pangan kita dalam menghadapi bencana," kata Lilik Kurniawan dalam kegiatan seminar wirtual BNPB, Jakarta, Minggu,(11/10/2020)

Pada kesempatan tersebut, Lilik menegaskan, bencana alam yang sering terjadi di Indonesia menyebabkan kerugian masyarakat lokal Indonesia. Karena itu, perlu adanya upaya-upaya lebih dini untuk mencegah terjadinya kerugian yang lebih besar.

Baca juga : Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik

Ia menambahkan, bencana alam itu terjadi di tingkat lokal. Dalam menghadapi kondisi tersebut, masyarakat perlu diberikan pemahamaan tentang kebencanaan berikut upaya untuk mengatasi bencana yang berpotensi mengakibatkan kerugian baik fisik maupun non fisik.

"Bencana bersifat lokal, Bencana terjadi di daerah, Masyarakat jadi korban - Kelompok rentan dilibatkan," ungkapnya.

Baca juga : Mitigasi Perubahan Iklim, Kunci Penting Jaga Ketahanan Pangan

Lilik juga mengungkapkan, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mendorong upaya untuk mengurangi risiko bencana pada titik nol. Semua ini terwujud apabila ada koordinasi yang baik antar semua pemangku kepentingan mulai dari tingkat pusat, provinsi hingga kabupaten/ kota, Kecamatan dan desa.

Untuk kata Lilik, BNPB meminta pemerintah provinsi di Indonesia untuk melaksanakan rapat koordinasi paling lambat pada bulan Oktober hingga November mendatang. Kegiatan ini bertujuan untuk mengkoordinasikan seluruh kekuatan di daerah dalam menghadapi musim hujan berserta potensi bencana yang akan muncul.

" Rapat koordinasi kesiapsiagaan menghadpai La Nina bulan Oktober -November 2020," tutupnya.

 

Artikel Terkait
Pasar Murah, Konsistensi PTPN IV Jaga Inflasi Wujudkan Ketahanan Pangan Jelang Lebaran
Kepala BNPB Hari Ini Tinjau Lokasi Terdampak Gempa Bumi di Gresik
Mitigasi Perubahan Iklim, Kunci Penting Jaga Ketahanan Pangan
Artikel Terkini
Panglima TNI Hadiri Rapat Koordinasi Teknis Kesehatan TNI Tahun 2024
Terinspirasi Langkah Indonesia, Suarakan Penundaan dan Perubahan Kebijakan EUDR
Ketua KIP: Pertamina Jadi `Role Model` Keterbukaan Informasi Publik di Sektor Energi
Kemendagri Intruksikan Pemprov Kaltara Percepat Pembangunan Daerah Berbasis Inovasi
Semangat Kartini dalam Konteks Kebangsaan dan Keagamaan Moderen
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas