INDONEWS.ID

  • Sabtu, 31/10/2020 23:04 WIB
  • Terjadi Penguatan Konservatisme, Dibutuhkan Revitalisasi Kauman

  • Oleh :
    • very
Terjadi Penguatan Konservatisme, Dibutuhkan Revitalisasi Kauman
ucapan Selamat Natal 2020 & Tahun Baru 2021. (Foto: Twitter.com)

Jakarta, INDONEWS.ID -- Beredar sebuah surat tertanggal 29 Oktober 2020 dari sekelompok warga kampung Kauman Gondomanan Yogyakarta yang memprotes pemasangan ucapan Natal oleh Museum Sonobudoyo. Museum yang terletak di sekitar kawasan kampung Kauman, berhadapan dengan Istana Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat itu, memasang atribut ucapan Selamat Natal 2020 & Tahun Baru 2021. Pihak museum akhirnya melepas atribut tersebut.

SETARA Institute menyatakan menyayangkan langkah yang diambil oleh pihak Museum dalam merespons tuntutan kelompok intoleran tersebut.

Baca juga : Lakukan Pelanggaran Berat, SETARA Institute Desak Anwar Usman Mundur dari Hakim MK

“Tindakan mengalah terhadap kelompok intoleran menambah preseden buruk sekaligus memberikan daya dorong bagi penjalaran intoleransi,” ujar Wakil Ketua SETARA Institute, Bonar Tigor Naipospos melalui siaran pers di Jakarta, Sabtu (31/10).

Museum Sonobudoyo merupakan Museum Negeri dengan kedudukan kelembagaan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) di lingkungan Dinas Kebudayaan Daerah Istimewa Yogyakarta. Artinya, museum Sonobudoyo merupakan museum pemerintah. Dengan demikian, menurut Bonar, sebuah kewajaran belaka jika museum tersebut memberikan ucapan selamat atas hari-hari besar keagamaan di Indonesia, termasuk Natal.

Baca juga : Soal Batas Usia Capres/Cawapres, MK Harus Tahan Ujian di Tahun Politik

Bonar mengatakan, penolakan sekelompok warga Kauman tersebut merupakan penanda menguatnya konservatisme sekaligus ekspresi intoleransi.

“Dalam pandangan SETARA Institute, adalah sesuatu  yang tidak logis jika perilaku intoleran semacam itu kemudian di-framing oleh pelakunya, seakan-akan kelompok lain yang berperilaku intoleran. Mereka sedang memainkan lagak sebagai korban (playing victim). Lagak semacam itu belakangan menjadi tren baru kelompok intoleran, seperti yang terjadi juga di Semarang, terkait pembangunan GBI Tlogosari yang dituduh intoleran karena tidak menghargai mayoritas muslim,” ujarnya.

Baca juga : Usulan BNPT untuk Kontrol Tempat Ibadah Dinilai Tidak Tepat

Surat protes oleh sekelompok warga Kauman atas atas pemasangan ucapan Natal (dan Tahun Baru) di Musem Sonobudoyo, bukanlah ekspresi intoleransi dan konservatisme yang pertama.

Sebelumnya, terjadi, paling tidak, dua kasus intoleransi dan konservatisme keagamaan di Kauman sebelum ini. Pertama, pemaksaan penggunaan Masjid Gedhe Kauman, pada Oktober 2019, untuk acara Muslim United yang menghadirkan figur-figur konservatif, meskipun Kraton, pemilik resmi Masjid tersebut, tidak memberikan izin.

Kedua, penolakan terhadap Gus Muwafiq untuk mengisi ceramah dalam rangka Harlah NU pada Maret 2020, meskipun acara tersebut sudah mendapatkan izin dari Kraton.

Direktur Riset SETARA Institute Halili Hasan menambahkan, menurut informan SETARA Institute di Kauman, corak keislaman di Kauman kini dapat dikategorisasi ke dalam dua kelompok besar, yaitu Muhammadiyah moderat dan Muhammadiyah salafi-wahabi yang konservatif.

Fenomena tersebut harus mendapatkan perhatian dari para pemangku kepentingan di Kauman, khususnya Sultan Hamengkubuwobo X, sebagai Raja Kasultanan Ngayogyakarta sekaligus Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Dibutuhkan revitalisasi Kauman agar narasi keislaman yang berkembang disana kembali pada spirit Muhammadiyah ala KH Ahmad Dahlan yang moderat dan berkontribusi besar bagi keindonesiaan kita, tentu dengan menyelenggarakan agenda-agenda demokratis dan inisiatif-inisiatif progresif melalui pelibatan (engagement) masyarakat sipil setempat,” ujarnya. (Very)

 

Artikel Terkait
Lakukan Pelanggaran Berat, SETARA Institute Desak Anwar Usman Mundur dari Hakim MK
Soal Batas Usia Capres/Cawapres, MK Harus Tahan Ujian di Tahun Politik
Usulan BNPT untuk Kontrol Tempat Ibadah Dinilai Tidak Tepat
Artikel Terkini
Siapkan Penyusunan Peraturan Pembangunan Ekonomi Jangka Panjang, Delegasi Baleg DPR RI Berdiskusi dengan Pemerintah Kenya
Bakti Sosial dan Buka Puasa Bersama Alumni AAU 93 di HUT TNI AU ke-78
Satgas BLBI Tagih dan Sita Aset Pribadi Tanpa Putusan Hukum
Gelar Rapat Koordinasi Nasional, Pemerintah Lanjutkan Rencana Aksi Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan
Pj Bupati Maybrat Diterima Asisten Deputi Bidang Pengembangan Kapasitas SDM Usaha Mikro
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas