INDONEWS.ID

  • Selasa, 17/11/2020 18:59 WIB
  • Luhut Sindir Anies Baswedan terkait Kerumunan Massa di Acara HRS

  • Oleh :
    • Ronald
Luhut Sindir Anies Baswedan terkait Kerumunan Massa di Acara HRS
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pun ikut menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan terkait kerumunan massa yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan, seusai pulangnya Imam Besar FPI, Habib Rizieq beberapa hari lalu. (Foto : isti)

Jakarta, INDONEWS.ID - Terkait dengan kerumunan massa yang mengabaikan penerapan protokol kesehatan, seusai pulangnya Imam Besar FPI, Habib Rizieq beberapa hari lalu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan pun ikut menyindir Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Luhut yang juga Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) ini, juga mengungkapkan kekecewaannya ketika menemukan adanya kerumunan massa yang terjadi di Jakarta beberapa waktu lalu. Menurutnya kerumunan massa itu menjadi penyebab lahirnya klaster baru penularan virus Corona (Covid-19).

Baca juga : Pejabat Serba Bisa! Dua Jabatan Baru Luhut Setelah Sembuh Sakit, Salah Satunya Jadi Ketua TIM PLTN
"Kita tidak ingin kerumunan karena ternyata kerumunan-kerumunan itu adalah penyebab klaster-klaster baru, dan itu sudah ada evidence (bukti) sama kita. Seperti di Jakarta kita sangat menyayangkan terjadi kerumunan-kerumunan yang tidak baik," kata Luhut dalam webinar Telaah UU Cipta Kerja yang digelar Universitas Gajah Mada, Selasa (17/11/2020), dilansir Antara.
 
Luhut juga menyinggung seseorang yang tidak menjalani karantina sepulangnya dari luar negeri. Meskipun tidak menyebutkan nama, namun pernyataan Luhut mengarah kepada pentolan Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab yang enggan menjalani karantina mandiri selama 14 hari.
 
"Disayangkan juga pejabat ada yang hadir dalam kerumunan itu," imbuhnya.
 
Sementara itu, Luhut juga menyoroti, tidak ada prosedur karantina yang dilakukan seorang tokoh, yang diduga ditunjukan kepada Habib Rizieq karena tidak melakukan prosedur karantina usai kembali dari Arab Saudi.

Ia lalu membandingkan pengalamannya saat melakukan kunjungan kerja ke luar negeri beberapa waktu lalu, ia sendiri harus melakukan karantina selama satu minggu sebelum kemudian melakukan aktivitas.

"Saya kembali dari Yunan tiga minggu lalu, satu minggu saya karantina sebelum saya melakukan kegiatan lain dan nanti balik dari Amerika kami ada juga prosedur harus karantina," ujarnya.

Dirinya pun mengingatkan kalau tidak ada siapapun yang bisa mendapatkan keringanan terkait prosedur protokol kesehatan.

"Saya pikir tidak boleh ada dispensasi pada siapapun yang balik dari.. terutama balik dari negara-negara yang dianggap bermasalah," tandasnya.

Artikel Terkait
Pejabat Serba Bisa! Dua Jabatan Baru Luhut Setelah Sembuh Sakit, Salah Satunya Jadi Ketua TIM PLTN
Kurangi Polusi Udara, Luhut Minta Jokowi Naikkan Pajak Motor Bensin
Luhut: Terima Kasih Pak Rizal Ramli, Anda Datang Juga Walaupun Kita Berkelahi!
Artikel Terkini
Pos Mahen Satgas Yonif 742/SWY Ajari Murid SDN Baudaok Cara Mengolah Sampah Plastik
Indonesia-Kazakhstan untuk Rampungkan Perjanjian Promosi dan Perlindungan Investasi
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas