INDONEWS.ID

  • Kamis, 26/11/2020 11:30 WIB
  • Realisasi Program Penanganan Covid-19 dan PEN Capai 423,23 Triliun

  • Oleh :
    • Mancik
Realisasi Program Penanganan Covid-19 dan PEN Capai 423,23 Triliun
Ketua Satgas PEN,Budi Gunadi Sadikin.(Foto:Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Realisasi Program Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PCPEN) hingga 25 November 2020 atau dalam kuartal IV sudah dicairkan Rp423,23 triliun atau 60,9% dari total pagu anggaran program sebesar Rp695,2 triliun.

Ketua Satgas PEN Budi Gunadi Sadikin menjelaskan, pihaknya melakukan realokasi dalam anggaran PEN. Tujuannya untuk memberikan fokus yang lebih besar pada program Perlindungan Sosial yang meningkat menjadi Rp234,34 triliun, dari sebelumnya sebesar Rp203,90 triliun. Selain itu pagu anggaran sektor kesehatan juga ditingkatkan alokasinya menjadi Rp97,26 triliun dari sebelumnya Rp87,55 triliun.

Baca juga : KBRI Tokyo Fasilitasi Kerja Sama Pembangunan Gedung Baru Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita

"Kenaikan yang cukup besar di sektor kesehatan ini dikarenakan rencana kita untuk melakukan program vaksinasi," kata Budi Gunadi Sadikit saat memberikan keterangan pers perkembangan penanganan pemulihan ekonomi yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Jakarta, Rabu (25/11/2020) kemarin.

Untuk penyaluran secara keseluruhan program KPCPEN disalurkan pada 6 sektor. Rinciannya, sektor kesehatan realisasi Rp39,69 triliun atau 40,81% dari pagu Rp97,26 triliun, sektor Instentif Usaha realisasinya Rp44,82 triliun atau 37,16% dari pagu Rp120,61 triliun, sektor Perlindungan Sosial realisasi Rp203,60 triliun atau 86,88% dari pagu Rp234,34 triliun, sektor UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) realisasi Rp97,05 triliun atau 84,53% dari pagu Rp114,81 triliun, sektor Kementerian/Lembaga dan Pemda realisasi Rp36,06 triliun atau 54,66% dari pagu Rp65,97 triliun dan sektor Pembiayaan Korporasi realisasi Rp2,00 triliun atau 3,22% dari pagu Rp62,22 triliun.

Pada kesempatan yang sama, saat menjawab pertanyaan media terkait anggaran Sovereign Wealth Fund (SWF) yang masuk ke dalam anggaran PEN. Budi menjelaskan sesuai arahan Presiden Joko Widodo terkait Pembiayaan Korporasi agar diberikan stimulus untuk meningkatkan investasi bagi korporasi-korporasi yang ada di Indonesia.

Baca juga : UU Kesehatan Jadi Lompatan Drastis di Bidang Kesehatan

Salah satunya melibatkan yang merupakan instrumen investasi dimana pengembangan korporasi di Indonesia bisa dibiayai oleh investor-investor dari luar negeri.

Pembiayaannya bisa dalam bentuk investasi kepemilikan atau investasi saham. Bukan investasi pinjaman yang harus mengembalikan uangnya.

Baca juga : Menkes Budi Sebut Indonesia Punya 50 Alat Pendeteksi Varian Baru Covid-19

"Itu sebabnya, kami melihat bahwa mekanisme investasi dari luar negeri di masa sulit seperti ini, akan sangat bisa membantu meningkatkan profil investasi Indonesia, dan juga lapangan kerja di Indonesia yang sangat dibutuhkan oleh banyak rakyat kita saat pandemi ini," Budi menerangkan.

Lalu, menjawab pertanyaan media terkait realokasi anggaran dalam program PEN, juga sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo. Dimana program-program pemulihan ekonomi yang benar-benar bisa menyerap tenaga kerja dan perekonomian bisa tetap berputar.

"Salah satu yang kami lihat masih terus berputar adalah industri pertanian. Itu sebabnya kenapa program food estate juga masuk kesana, karena ini kami lihat masih bisa terus berjalan, dan terus terang program pertanian sama juga sepeti perikanan, adalah sektor industri yang paling banyak menyerap tenaga kerja Indonesia, terutama di golongan yang paling bawah," jelas Budi.

Terakhir, untuk Program PEN Tahun 2021 sudah dibicarakan secara internal pemerintah. Saat ini hanya tinggal menunggu persetujuan saja dan sudah diketahui Komite Kebijakan PEN. Menteri Keuangan pun katanya sudah menyampaikan program PEN 2021 dalam rapat kabinet dan diteruskan kepada menteri-menteri dalam jajaran kabinet.

"Kami harapkan dalam waktu singkat bisa segera kita umumkan ke masyarakat," tutup Budi.*

 

Artikel Terkait
KBRI Tokyo Fasilitasi Kerja Sama Pembangunan Gedung Baru Rumah Sakit Jantung dan Pembuluh Darah Harapan Kita
UU Kesehatan Jadi Lompatan Drastis di Bidang Kesehatan
Menkes Budi Sebut Indonesia Punya 50 Alat Pendeteksi Varian Baru Covid-19
Artikel Terkini
KPKNL mulai Cium Aroma Busuk di Bank Indonesia
Akses Jalan Darat Terbuka, Pemerintah Kerahkan Distribusi Logistik ke Desa Kadundung
Elit Demokrat Ardy Mbalembout Mengutuk Keras Aksi Penyerangan Mahasiswa Saat Berdoa di Tangsel
Penutupan Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Bagian dari Strategi Bisnis untuk Fokus pada Lini Penjualan
Presiden Jokowi Masih Kaji Calon Pansel KPK yang Sesuai Harapan Masyarakat
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas