Nasional

Menkes Budi Sebut Indonesia Punya 50 Alat Pendeteksi Varian Baru Covid-19

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 08/02/2023 15:11 WIB

Menkes Budi Gunadi Sadikin

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim Indonesia sudah memiliki 50 alat pendeteksi varian baru Covid-19. Jumlah alat ini bertambah 42 dari sebelumnya hanya delapan.

“Tadinya kita punya 8 alat, sekarang kita punya 50 alat,” ungkap Budi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (8/2).

Menurut mantan Wakil Menteri BUMN ini, alat pendeteksi varian baru Covid-19 itu sudah disebar ke 50 titik wilayah di Indonesia. Alat yang dimaksud adalah whole genome sequencing (WGS).

Budi mengatakan, WGS bisa mendeteksi titik keberadaan varian baru Covid-19 di tubuh manusia. Alat tersebut juga bisa mengetahui detail tipe dari virus SARS-CoV-2

“Kalau di tentara seperti data intelijen menggunakan radar, ini kita menggunakan teknologi genome sequencing menggunakan musuh kita seperti apa, ada di mana dan tipenya apa,” jelasnya.

Mampu Redam Kasus Covid-19
Budi mengatakan, kenaikan kasus Covid-19 bisa diredam menggunakan WGS. Caranya, bila varian baru masuk ke Indonesia, petugas kesehatan bisa mendeteksi cepat dan langsung menangani pasien Covid-19. Dengan begitu, varian baru Covid-19 tidak menyebar luas.

Dia mengambil contoh varian baru Covid-19 BA4, BA5, BQ1, dan XBB. Varian tersebut sudah masuk ke Indonesia namun tidak memicu lonjakan kasus Covid-19 karena berhasil dideteksi dini. Padahal, sejumlah negara di dunia mengalami lonjakan kasus akibat varian tersebut.

“Indonesia kenaikannya rendah, berbeda dengan negara lain,” ucap Budi.

Dia menambahkan, pada dasarnya kenaikan kasus Covid-19 bukan disebabkan mobilitas masyarakat yang meningkat. Melainkan karena munculnya varian baru Covid-19.

Budi menyebut, selain menyiapkan alat pendeteksi varian baru, pemerintah terus mendorong masyarakat meningkatkan imunitas atau antibodi. Antibodi bisa terbentuk melalui vaksinasi Covid-19 primer maupun booster.

Berdasarkan survei antibodi yang dilakukan Kementerian Kesehatan dan Universitas Indonesia (UI) pada Januari 2023, 99 persen masyarakat Indonesia sudah memiliki antibodi terhadap Covid-19.

“Saya cukup percaya diri karena secara scientific datanya sudah begitu, level antibodi kita tinggi sekali,” tandas Budi.*

 

Artikel Terkait