INDONEWS.ID

  • Sabtu, 12/06/2021 06:17 WIB
  • Wamen Pertanian dorong Generasi Milenial Berkaya Dibidang Pertanian

  • Oleh :
    • luska
Wamen Pertanian dorong Generasi Milenial Berkaya Dibidang Pertanian

Serpong, INDONEWS.ID -- Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi mengapresiasi telah terbentuknya pendidikan vokasi dibidang enjinering dimana akan terciptanya peserta dididik yang kompeten, dan terlatih dibidang agrososialpreneur. Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) merupakan pendidikan vokasi pertanian yang ditunggu oleh para petani dan kebutuhan kompetensi dunia usaha dan dunia industri (DUDI) dibidang pertanian.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi dalam kunjungan kerjanya di kampus PEPI dalam kesempatan tersebut didampingi oleh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti yang didampingi direktur PEPI Mardison beserta seluruh civitas akademik PEPI di ruang aula kampus PEPI Kamis (10/06).

Baca juga : KemenPAN-RB: Setiap Rupiah Kita Kawal Penggunaannya

Wamentan bersyukur ditengah kesulitan berbagai macam kondisi yang ada di tanah air, PEPI hadir sebagai jawaban atas harapan kita semua sebagaimana diharapkan agar anak muda milenial agar tertarik untuk terjun di sektor pertanian.

“Seperti harapan kita semua terutama pak presiden yang terus menerus memberi masukan bahwa vokasi memang harus kembali sesuai misinya agar mahasiswa hasil dari pendidikan politeknik ini menjadi tenaga kerja yang terampil dan siap pakai” ujar Wamentan Harvick Hasnul Qolbi.

Baca juga : BSKDN Bersinergi dengan KemenPAN-RB dan LAN, Kelola Web Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional

PEPI sendiri sebagai pendidikan vokasi dalam misinya agar menyiapkan mahasiswanya sebagai tenaga kerja yang terampil dibidang mekanisasi pertanian, mengajarkan dalam mengubah persepsi kaum muda untuk tergerak dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. 

“Politeknik merupakan terobosan siap pakai didunia kerja meskipun tidak bisa memberikan kepastian minimal ada gambaran masa depan cerah dibidang pertanian, sebab mereka memiliki skill yang memang sudah disiapkan menjadi seorang job creator” tegas Wamentan.

Baca juga : Kunjungi KemenPAN-RB, Kemendagri Dorong Pembentukan SOTK Tambahan

Pertanian modern diharapkan dapat menarik minat kaum muda untuk bertani. Lewat pengenalan konsep smart farming yang merujuk pada penerapan TIK pada bidang pertanian dimana pertanian tidak lagi pekerjaan yang hanya menggunakan cangkul. Tujuan utama penerapan terknologi tersebut adalah untuk melakukan optimasi berupa peningkatan hasil (kualitas dan kuantitas) dan efisiensi penggunaan sumber daya yang ada.

Hal senada juga disampaikan Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi bahwa berbagai program dilakukan oleh Kementerian Pertanian mulai dari Kostratani, Pertanian Masuk Sekolah, Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor, Peningkatan Inovasi Teknologi, Gedor Horti dan lainnya.

"Kita harus mensupport melalui pendidikan vokasi. Pendidikan vokasi harus mampu mencetak sumberdaya manusia (SDM) pertanian yang profesional, mandiri dan berdaya saing. kita punya 6 Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan), 1 Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI), 3 Sekolah Menengah Pembangunan Pertanian (SMKPP) yang mampu melahirkan qualified job seeker dan qualified job creator," papar Kabadan.

"Kita sudah harus meninggalkan budaya kerja yang lambat. Tantangan dunia pertanian kedepan harus kita sikapi dengan tepat dan cepat. Kita harus fokus untuk melahirkan SDM pertanian mulai dari Dosen, Widiiswara, Mahasiswa dan alumni yang mampu untuk mengikuti perkembangan teknologi. Saat ini kita sudah masuk dalam era 4.0 dimana dunia ada dalam genggaman," ujar Dedi.

Begitupun dalam menjalankan usaha tani, alat mekanisasi pertanian kata Dedi dapat menekan biaya produksi dan meningkatkan jumlah produksi.
"Mahasiswa polbangtan dan alumni harus menjadi perintis dan penyambung kebijakan pertanian. Tak hanya itu raih nilai tambah melalui proses pengolahan dan packaging yang baik" tambah Kabadan.

Mardison selaku Direktur PEPI juga mengatakan bahwa perguruan tinggi vokasi unggul, bertaraf internasional dalam menghasilkan sumber daya manusia pertanian yang profesional, mandiri, dan berdaya saing di bidang enjiniring dan teknologi pertanian. 

“PEPI berupaya menghasilkan lulusan yang terampil sebagai tenaga teknisi, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan kerja sama dengan DUDI dibidang pertanian dan pemangku kepentingan lainnya, diantaranya dengan melakukan pengembangkan kurikulum bersama, melakukan penelitian dan pengembangan bersama produk teknologi pertanian (alat dan mesin pertanian) berupa software dan hardware”Ujar Mardison.

“Disisi lain kerjasama dengan DUDI dimanfaatkan agar menjadi tempat pkl, magang dan penelitian dosen serta mahasiswa PEPI sehingga PEPI dapat memberikan advice akademis terhadap permasalahan DUDI di lapangan. Selain itu PEPI dapat menyiapkan tenaga kerja siap pakai untuk DUDI, menjadi media promosi produk-produk yang dihasilkan serta tempat pelatihan pegawai-pegawai. (Lka)

Artikel Terkait
KemenPAN-RB: Setiap Rupiah Kita Kawal Penggunaannya
BSKDN Bersinergi dengan KemenPAN-RB dan LAN, Kelola Web Jaringan Inovasi Pelayanan Publik Nasional
Kunjungi KemenPAN-RB, Kemendagri Dorong Pembentukan SOTK Tambahan
Artikel Terkini
Prof Dr H Yulius SH MH Ketua Kamar TUN Mahkamah Agung Diwawancara Ekslusif Majalah MATRA
Dorong Ekonomi Nasional Lebih Transformatif, Menko Airlangga Jalin Kerja Sama Global
PLBN Motamasin Terima Kunjungan Konsulat Timor Leste, Bahas Isu Keimigrasian Antarnegara
Menteri Harus Mampu Membaca Tanda-tanda Zaman untuk Menggerakan Semangat Indonesia
MRP Desak Presiden Jokowi Pastikan Cakada 2024 Se-Tanah Papua Diisi Orang Asli Papua (OAP)
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas