INDONEWS.ID

  • Selasa, 19/10/2021 06:42 WIB
  • Apa Bekal Yang Akan Aku Bawa Pulang?

  • Oleh :
    • luska
Apa Bekal Yang Akan Aku Bawa Pulang?

QUOTES HARI KE-70 (11 RABI’U AL-AWWAL 1443 H)

by : Noryamin Aini
(Dosen UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta)

Semua yang bernyawa pasti mati, tinggal menunggu giliran.

Orang kaya mati; orang miskin mati;
Orang pintar mati; orang bodoh mati;
Dosen biasa mati; profesor mati;
Orang sukses mati; orang gagal mati.
Pesohor mati; para fans mati;
Pemberani mati; pengecut mati;
Orang alim mati; orang jahat mati;
Raja-raja mati; rakyat biasa mati.

Kematian itu adalah rumus kepastian; cepat atau lambat; siap atau tidak; rela atau terpaksa; suka atau tidak, kematian pasti akan menjemput kita. Sedetik pun, kematian tidak dapat ditawar. Ia tamu yang tidak akan pernah ingkar janji; dan ia tidak akan telat datang. Kematian tidak mengenal jam karet.

Sahabatku! Dalam rumus kepastian kematian di atas, lalu renungkanlah rangkaian hipotesis ini. 

(1) Saat saldo di rekerning anda ada milyaran rupiah; 
(2) Saat investasi properti anda ada dimana-mana; 
(3) Saat tabungan logam mulia anda berkilo-kilo; 
(4) Saat jabatan politik anda bertahta di puncak prestasi; 
(5) Saat anak-anak anda sukses di karir duniawi; dan 
(6) Saat pamor sosial anda dicatat dalam ingatan publik dan dielu-elukan, 

LALU, tiba-tiba anda MATI mendadak. Entah sebab kematian karena serangan jantung, stroke, atau karena kecelakaan, tanpa anda sempat menitipkan sepeser pun kekayaan itu untuk bekal akhirat. 

Akhirnya, apa kebaikan yang dapat anda harapkan dari semua kekayaan dan kemewahan yang anda tinggal itu guna bekal pulang ke kampung keabadian akhirat? 

Ya Tuhanku, seandainya Engkau tangguhkan sebentar saja detik-detik kematianku, maka aku akan sedekahkan (semua kekayaanku), dan aku (bersumpah) akan menjadi orang saleh. Tetapi, (maaf), Allah tidak akan pernah menunda detik ajalmu, saat kematian menagih batas waktu kontrak hidupmu (QS. al-Munafiqun : 10).

*Apakah anda berkenan dari nothing, lalu tersesat dan terdampar di titik nadir nothing, pada absurditas di kampung keabadian?* Semoga kita tidak tersesat di belantara kehidupan!

Sahabat! Lakukanlah sesuatu yang bermakna untuk bekal akhiratmu seperti keteladanan baginda Nabi yang lahir di tanggal 12 Rabi'u al-Awwal. Setiap detik jalan hidupnya, selalu diisi dengan kebaikan.

Selamat meneladani jalan keselamatan dunia-akhirat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.

 

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Pj Bupati Maybrat Dorong Perbaikan Pendidikan Melalui Rapat Bersama Seluruh Kepala Sekolah di Kabupaten Maybrat
Sungai Yarra, bernyanyi dan riwayat Leptospirosis
5 Kali Berturut-turut, Bupati Tanah Datar Terima penghargaan TPID Award dari Presiden RI
Eri Cahyadi dan Sukses Kota Pahlawan Bangun Kesadaran Digital
Pj Bupati Maybrat Ikuti Rakornas Pengendalian Inflasi 2024 Fokus pada Stabilitas Harga
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas