INDONEWS.ID

  • Rabu, 16/11/2022 16:43 WIB
  • Hikmahanto: Ada Pembahasan Terkait Perang di Ukraina dalam Leaders` Declaration KTT G20

  • Oleh :
    • very
Hikmahanto: Ada Pembahasan Terkait Perang di Ukraina dalam Leaders` Declaration KTT G20
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A. Yani. (Foto: Pikiran Rakyat)

Jakarta, INDONEWS.ID - Sebelum berakhirnya KTT G20, para pemimpin G20 telah mengeluarkan Leaders` Declaration (LD).

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana mengatakan bahwa dalam LD tersebut diakui adanya perang di Ukraina yang telah mendapat pembahasan.

Baca juga : KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik

“Dalam LD perang di Ukraina tidak dikutuk namun negara-negara yang tidak menyetujui perang di Ukraina merujuk pada Resolusi Majelis Umum PBB yang mengutuk agresi Rusia terhadap Ukraina,” ujarnya melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Rabu (16/11).

Namun demikian, kata Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani tersebut, dalam paragraf berikutnya disebutkan adanya pandangan lain dari sejumah negara. Belum diketahui apakah pandangan lain ini merupakan pandangan dari Rusia, China dan India.

Baca juga : Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo

Dalam poin tersebut, katanya, juga diakui bahwa forum G20 bukanlah forum untuk menyelesaikan masalah politik namun diakui bahwa masalah keamanan sangat berdampak pada ekonomi global.

“Selanjutnya dalam LD disampaikan berbagai kesepakatan terkait 3 fokus yang diangkat oleh Indonesia dan mendapat pembahasan yaitu untuk arsitektur kesehatan, transisi energi dan ekspansi ekonomi digital,” ujarnya.

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

Sebelumnya, Prof Hikmahanto mengatakan, ada tradisi untuk mengeluarkan Leaders` Declaration menjelang berakhirnya KTT G20 oleh para kepala negara dan kepala pemerintahan.

Hikmahanto menduga bahwa pembahasan Leaders` Declaration untuk KTT kali ini akan sulit dan berpotensi mengalami kebuntuan meskipun tidak menganggu keberhasilan pelaksanaan KTT G20.

Dugaan sulitnya mengeluarkan Leaders` Declaration tersebut, katanya, terkait pandangan berbeda terhadap perang yang terjadinya di Ukraina.

“Bagi AS dan sekutunya perang di Ukraina adalah bentuk agresi dari Rusia dan karenanya Rusia harus dihukum. Bentuk hukumannya adalah mengeluarkan Rusia dari anggota G20,” ujar Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani itu dalam siaran pers yang diterima Indonews.id, di Jakarta, Rabu (16/11).

Sementara itu, diduga kuat China tidak setuju dengan pengeluaran Rusia mengingat hal yang sama bisa terjadi pada China di masa mendatang. “Intinya China akan menolak tindakan AS dan sekutunya sebagai pihak penentu siapa yang salah dan siapa yang benar serta memiliki otoritas untuk menghukum,” katanya.

Padahal seperti Leaders` Declaration yang dikeluarkan di Italia pada tahun 2021 paragraf pertama menyebutkan situasi dunia. Saat itu masih diwarnai oleh pandemi Covid 19.

Hikmahanto mengatakan, pelaksanaan KTT tahun ini diwarnai dengan Perang di Ukraina. Oleh karenanya dalam paragraf pembuka dari Leaders` Declaration akan disebutkan perang di Ukraina.

Meski semua negara setuju bahwa perang harus diakhiri namun negara-negara tidak sepakat Rusia disalahkan dan karena itu juga perlu dihukum.

Dalam konteks demikian Indonesia, menurut Hikmahanto, harus berpendirian bahwa perang di Ukraina harus diakhiri. Namun Indonesia tidak dalam posisi untuk menentukan benar tidaknya alasan untuk berperang.

Sebagaimana Presiden Jokowi sampaikan dalam pidato pembukaan apapun keputusan bersama negara-negara G20 maka harus mengacu pada ‘win win solution’. Win win berarti tidak ada negara yang dipersalahkan, dipojokkan bahkan dihukum.

“Panduan seperti ini yang mungkin sedang diperjuangkan oleh delegasi Indonesia untuk akhirnya bisa disepakati dalam Leaders` Declaration siang nanti, bila berhasil dinegosiasikan,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Artikel Terkini
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas