INDONEWS.ID

  • Jum'at, 10/02/2023 08:05 WIB
  • Perdagangan dan Investasi RI-Swedia Tahun 2022 Meningkat di Tengah Perekonomian Global yang Tidak Menentu

  • Oleh :
    • luska
Perdagangan dan Investasi RI-Swedia Tahun 2022 Meningkat di Tengah Perekonomian Global yang Tidak Menentu

Stockholm, INDONEWS.ID - Perekonomian dunia yang diliputi ketidakpastian akibat konflik berkepanjangan di Eropa Timur, serta lonjakan harga gas dan tingkat inflasi hampir di seluruh kawasan tidak menyurutkan hubungan perdagangan dan investasi antara Indonesia dan Swedia yang terus meningkat pada tahun 2022.

Berdasarkan data Biro Pusat Statistik (BPS), total perdagangan bilateral RI-Swedia tumbuh sebesar 9 persen menjadi USD 874 juta dari USD 800 juta pada tahun 2021.

Selain peningkatan perdagangan, nilai investasi yang masuk dari Swedia ke Indonesia pada tahun 2022 juga meningkat tajam menjadi USD 59,3 juta dengan total 125 proyek.

“Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia dilirik banyak perusahaan Swedia untuk mengembangkan bisnis mereka di kawasan Asia Pasifik. Hal ini tidak terlepas dari pertumbuhan perekonomian Indonesia yang kuat di tahun 2022 dan juga prospek kawasan yang sangat menarik bagi perusahaan-perusahaan tersebut”, kata Duta Besar RI untuk Swedia, Kamapradipta Isnomo, dalam keterangan tertulis KBRI Stockholm.

Salah satu kontibutor lonjakan nilai investasi Swedia di Indonesia adalah pembangunan fasilitas remanufaktur perusahaan SKF di Cakung, Jakarta Timur. SKF merupakan perusahaan asal Swedia dan salah satu produsen bearing (bantalan), pelumas dan produk mekatronik terbesar di dunia.

Dubes Kamapradipta menyampaikan bahwa Perwakilan RI Stockholm terus aktif melakukan pendekatan kepada industri dan sektor bisnis Swedia, baik di Stockholm maupun wilayah Swedia lainnya, seperti Norrbotten (bagian utara) dan Västra Götaland (bagian barat).

“Di samping pertemuan langsung dengan stakeholders di Swedia, kami juga aktif memfasilitasi pertemuan virtual antar perusahaan dari kedua negara untuk perkenalan sekaligus bangun faktor kepercayaan dan kenyamanan dalam berkomunikasi”, tambah Dubes Kamapradipta.

Berdasarkan data dari Badan Statistik Swedia (SCB), produk dan komoditas unggulan Indonesia yang paling banyak diimpor oleh Swedia pada tahun 2022 adalah lemak dan minyak nabati, produk furniture, produk pakaian jadi dari bahan tekstil, produk alas kaki, dan produk pakaian wanita bukan rajutan.
KBRI Stockholm akan terus dorong pertumbuhan nilai perdagangan RI-Swedia, terutama nilai ekspor produk-produk Indonesia yang memiliki nilai tambah. Nilai Ekspor RI ke Swedia di tahun 2022 mencapai USD 253,4 juta, naik 5% dibandingkan tahun 2021.

Selain itu, Perwakilan juga akan menaruh fokus dalam mendorong implementasi dan realisasi beberapa kerja sama yang telah dijajaki dalam tiga tahun terakhir, antara lain di sektor ekonomi biru, energi dan teknologi hijau, serta transportasi, guna meningkatkan nilai investasi yang masuk dari Swedia. (Lka)

Artikel Terkait
Artikel Terkini
Bakar SDN Inpres Pogapa Intan Jaya, TPNPB-OPM: Merdeka Dulu Baru Sekolah
Senyum Bahagia Rakyat, Pj Bupati Purwakarta Buka TMMD Ke-120 Kodim 0619/Purwakarta
Pemerintahan Baru Harus Lebih Tegas Menangani Kelompok Anti Pancasila
Apresiasi Farhan Rizky Romadon, Stafsus Kemenag: Kita Harus Menolak Tindak Kekerasan
Puspen Kemendagri Berharap Masyarakat Luas Paham Moderasi Beragama
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas