INDONEWS.ID

  • Selasa, 14/02/2023 20:32 WIB
  • Terjunkan 100 Petugas dan 35 Dinas Dukcapil se-Jateng, Dukcapil Layani IKD Bagi Mahasiswa UNDIP

  • Oleh :
    • Mancik
Terjunkan 100 Petugas  dan 35 Dinas Dukcapil se-Jateng, Dukcapil Layani IKD Bagi  Mahasiswa UNDIP
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh.(Foto:Ist)

INDONEWS.ID - Ditjen Dukcapil Kemendagri kembali menggelar Dukcapil Goes to Campus di Semarang, Jawa Tengah. Sasarannya, siapa lagi kalau bukan warga kampus Universitas Diponegoro (UNDIP) untuk dibuatkan identitas kependudukan digital (IKD).

Kampus yang berada di ranking ke-3, kampus terbaik di Indonesia ini, memiliki sebanyak 11 fakultas, dan sekolah pascasarjana serta sekolah vokasi. UNDIP tercatat memiliki 67 ribu mahasiswa dan 4.000 dosen.

Baca juga : IKANOT UNDIP Kukuhkan Kepengurusan periode 2023-2027, Menteri Agraria Hadi Tjahjanto: Terima Kasih, 80 Persen Pekerjaan Saya Terbantu

Tidak tanggung-tanggung, untuk melayani seluruh civitas akademika UNDIP, Dukcapil Kemendagri menerjunkan 35 Dinas Dukcapil se Jawa Tengah, serta membawa sebanyak 80 peralatan untuk mengaktivasi KTP digital dan 100 petugas.

Menurut Dirjen Dukcapil Kemendagri, Prof. Zudan Arif Fakrulloh, agar negara bisa terus bertumbuh maju, maka pemerintah tidak bisa sendirian bekerja, melainkan harus menggandeng ekosistemnya.

Baca juga : Analis: Seluruh Jajaran PDIP Solid Menangkan Ganjar Pranowo

"Pemerintah tidak akan menjadi `lone wolf` atau serigala penyendiri yang sifatnya tertutup. Maka, Dukcapil didukung oleh ekosistem dan komunitasnya. Maka saya berterima kasih kepada Bapak Rektor UNDIP, Prof Yos Yohan Utama," kata Dirjen Dukcapil Prof. Zudan Atif Fakrulloh, dalam sambutannya di acara Dukcapil Goes To Campus, Pembuatan Identitas Kependudukan Digital Universitas Diponegoro, di Gedung Prof. Sudarto, Semarang, Selasa (14/2/2023).

Lebih jauh Dirjen Zudan menjelaskan, IKD tidak lain hanya memindahkan dokumen kependudukan (KK, akta lahir, dst) ke dalam gadget. "Sehingga kita tidak perlu lagi membawa KK, KTP-el dan akta-akta lainnya. Semuanya ada di ponsel dalam genggaman tangan kita," kata Prof. Zudan.

Baca juga : Pushidrosal dan FPIK Undip MoU di Kapal Perang

Dalam bertransformasi menuju pelayanan Adminduk digital, Zudan menerangkan, Dukcapil belajar dari konsep transformasi industri keuangan. Sekarang orang banyak menggunakan m-Banking, dengan PIN di dalamnya.

"Begitu juga di IKD, bila hape hilang ganti hape baru nomornya bisa didaftarkan lagi. Yang penting masih ingat nomor PIN, sebagaimana m-Banking kalo PIN-nya lupa maka di-install kembali," papar Dirjen Zudan menjelaskan.

Sementara dalam sambutannya, Rektor UNDIP Prof. Yos Yohan Utama menyebut Prof. Zudan sebagai sahabat karib sejak 30 tahun lalu. "Prof. Zudan alumni S2 Undip. Sebagai Dirjen Dukcapil beliau juga ahli bonsai, sensei karate Dan 8," ucapnya mencairkan suasana.

Prof. Yos juga mengatakan tanpa perlu menyebutkan `NKRI Harga Mati`, Prof. Zudan dan Ditjen Dukcapil menunjukkan bukti menjadi bagian strategis dalam mempersatukan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Mempertahan NKRI nggak usah banyak komentar. Mempersatukan Indonesia orang bangga dengan KTP digital. Dengan KTP digital ada lambang negara Pancasila di dalamnya," tukas Prof Yos Yohan Utama, Rektor Universitas DIponegoro.*

Artikel Terkait
IKANOT UNDIP Kukuhkan Kepengurusan periode 2023-2027, Menteri Agraria Hadi Tjahjanto: Terima Kasih, 80 Persen Pekerjaan Saya Terbantu
Analis: Seluruh Jajaran PDIP Solid Menangkan Ganjar Pranowo
Pushidrosal dan FPIK Undip MoU di Kapal Perang
Artikel Terkini
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas