INDONEWS.ID

  • Kamis, 23/02/2023 09:46 WIB
  • Hikmahanto: Empat Skenario Mengakhiri 1 Tahun Perang di Ukraina

  • Oleh :
    • very
Hikmahanto: Empat Skenario Mengakhiri 1 Tahun Perang di Ukraina
Satu tahun perang antara Rusia dan Ukraina. (Foto: Tempo.co)

Jakarta, INDONEWS.ID - Perang antara Rusia dan Ukraina dengan bantuan NATO telah berlangsung selama satu tahun. Namun hingga kini perang tersebut belum berakhir.

Lantas, apa yang bisa dilakukan untuk mengakhiri perang tersebut? Atau kejadian apa yang diharapkan bisa terjadi untuk bisa menghentikan perang antara kedua negara tersebut?

Baca juga : KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik

Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana mengemukakan empat skenario pasca satu tahun perang tersebut.

Skenario pertama, katanya, adalah salah satu negara kalah dan pimpinan negara tersebut menyatakan menyerah. Namun skenario ini akan membuat Rusia atau Ukraina dengan bantuan NATO akan agresif melakukan serangan besar.

Baca juga : Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo

“Tentu masing-masing pihak akan bertahan sekuat tenaga. Skenario ini membuat perang di Ukraina semakin bereskalasi dan berpotensi meluas,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Kamis (23/2).

Skenario kedua, bila terjadi pergantian kepemimpinan di Rusia atau di Ukraina. Pemimpin baru tersebut bisa membuat kebijakan untuk menghentikan perang. Pergantian ini bisa terjadi secara konstitusional bisa juga inkonstitusional yang melibatkan operasi intelijen.

Baca juga : Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD

Skenario ketiga apabila terjadi “zero sum game”, yang berarti tidak ada negara yang menang dalam pertempuan tersebut. Dalam skenario ini, kata Hikmahanto, senjata nuklir sangat mungkin berbicara. Dunia secara keseluruhan pun akan terdampak.

Keempat, skenario menghentikan perang oleh pihak ketiga tanpa membenarkan atau menyalahkan Ukraina atau Rusia. “Upaya ini dilakukan oleh negara ketiga demi kemanusiaan dan demi menghindari krisis multidimensional yang akan dihadapi oleh dunia,” ujar Hikmahanto.

Pertanyaannya negara apa yang bisa melakukan skenario keempat tersebut?

“Indonesia sebagai Ketua ASEAN masih relevan untuk berperan dalam skenario ini,” pungkasnya. ***

Artikel Terkait
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Artikel Terkini
KI Pusat Mantapkan Sinergi dengan Media dalam Mengawal Informasi Publik
Direktur GKI Beri Materi Kewirausahaan untuk Pelajar SMKS Bina Mandiri Labuan Bajo
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas