Jakarta, INDONEWS.ID - Puluhan warga Jepang antusias menyaksikan gelar wicara seputar Songket Minangkabau oleh Budayawan Sativa Sutan Aswar di sela-sela Pameran Seni dan Budaya Indonesia bertajuk “Exploring the Beauty of Indonesia” yang dilakukan secara hibrida, pada Selasa 29 Agustus 2023. Acara ini merupakan kerja sama antara KBRI Tokyo dengan Hideo Tokyo.
“Hideo Tokyo memfasilitasi tempat untuk promosi Indonesia ini dan membantu mengirim kuratornya ke Indonesia untuk memilih dan berdiskusi dengan seniman Indonesia dalam penyiapan pameran ini. Menarik ya, sebuah kolaborasi pameran yang cantik dan mencerminkan kerja sama yang tulus dari masyarakat Indonesia dan Jepang,” ujar Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi yang didampingi Ibu Nuning Akhmadi.
“Gelar wicara hari ini selain semakin memperkenalkan kekayaan seni dan budaya Indonesia, tentunya memeriahkan peringatan 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia dan Jepang,” tambah Dubes Heri。
Di hadapan puluhan warga Jepang, Sativa Sutan Aswar yang akrab disapa Atitje mengulas kehidupan masyarakat dan para penenun Minangkabau. Presentasi Sativa yang memulai merevitalisasi kain songket pada 1996, bertemakan “Songket of Minangkabau: Raising Hidden Threads” juga mengulas motif, warna songket, ornamen dari berbagai generasi sebagai jati diri masyarakat Minangkabau.
“Saya kembali ke kampung dan tinggal disana mengajarkan masyarakat untuk mengenal budayanya agar mereka mereka produktif untuk kehidupan ekonomi rumah tangga mereka. Kita harus menggunakan pakaian kita sendiri sebagai jati diri bangsa. 65 tahun hubungan Indonesia Jepang saya melihat kita ada kesamaan dalam budaya. Kedua negara bisa menjaga eksistensi yang ada di masing-masing negara. Kita dengan pakaian adat kita dan Jepang dengan kimononya. Kerja sama yang dilakukan KBRI Tokyo dengan Hideo ini luar biasa ya. Ini adalah panggilan buat kita semua untuk kembali ke jati diri bangsa,” kata Sativa Sutan Aswar yang menampilkan berbagai motif Songket di antaranya balah kacang, sajamba makan, itiak pulang patang dan pucuak rabuang.
Gelar Wicara Yori Antar Seputar Rumah Adat Desa Wae Rebo NTT
Sebelumnya, pada Jumat 25 Agustus 2023 Arsitek Yori Antar mempresentasikan keindahan Desa Wae Rebo di Kabupaten Manggarai Barat, Flores, NTT. Desa ini memiliki struktur rumah adat unik yang dikenal sebagai Mbaru Niang. Rumah adat ini dianugerahi Penghargaan Warisan Asia-Pasifik UNESCO pada 2012.
“Kita harus selamatkan rumah adat karena itulah akar kita. Jika mau maju ke masa depan, kita harus kuatkan dulu akarnya. Secara mitigasi bencana, rata-rata rumah adat, seperti di Wae Rebo ini tahan gempa. Sehingga perlu dipertahankan dan dilestarikan dengan masyarakat yang juga memperoleh manfaat ketika pariwisata masuk ke dalamnya,” demikian Yori Antar dalam presentasinya kepada warga Jepang yang juga menjelaskan Mbaru Niang yang berbentuk kerucut dan memiliki lima lantai dengan tinggi sekitar 15 meter, merupakan simbol pelindungan, persatuan warga dan menjadi pusat kegiatan sosial masyarakat yang berhubungan dengan adat setempat.
Pameran “Exploring the Beauty of Indonesia” terbuka untuk umum di Galeri Hideo Jepang, 3-3-3 Akasaka Minato-ku Tokyo, mulai 22 Agustus hingga 1 September 2023. Pameran juga menampilkan wastra batik karya seniman Jepang Fusami Ito dan wastra tradisional Indonesia seperti Ulos Sumatera Utara koleksi dan kreasi Torang Sitorus.