INDONEWS.ID

  • Selasa, 20/02/2024 13:16 WIB
  • Hikmahanto: Ini Pentingnya Oral Statement Menlu Retno di ICJ

  • Oleh :
    • very
Hikmahanto: Ini Pentingnya Oral Statement Menlu Retno di ICJ
Hikmahanto Juwana, Guru Besar Hukum Internasional UI dan Rektor Universitas Jenderal A Yani. (Foto: Tirto.id)

 

Jakarta, INDONEWS.ID - Mahkamah Internasional (ICJ) yang diminta oleh Majelis Umum PBB untuk memberi Fatwa Hukum (Advisory Opinion) telah menjadwalkan mendengarkan Oral Statement dari Indonesia yang diwakili oleh Menlu Retno Marsudi pada Jumat sekitar pukul 12 waktu Belanda.

Baca juga : Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG

Fatwa hukum yang diminta oleh MU PBB terkait konsekuensi hukum yang muncul dari kebijakan dan praktik-praktik yang dilakukan oleh Israel di pendudukan wilayah Palestina, termasuk Jerusalem Timur.

Menlu Retno, seperti negara-negara lain, juga akan menyampaikan Oral Statement yang dialokasikan waktu selama 30 menit.

Baca juga : Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

Terkait hal itu, Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia (UI) Hikmahanto Juwana berharap agar Menlu Retno menyampaikan hal-hal yang bisa membuat dunia menggelagar.

“Dalam waktu 30 menit itu diharapkan Menlu Retno akan menyampaikan hal yang menggelegar untuk Palestina merdeka dan ketidakabsahan kebijakan-kebijakan pemerintah Israel yang opresif terhadap rakyat Palestina di tanahnya sendiri,” ujarnya melalui siaran pers di Jakarta, Selasa (20/2).

Baca juga : Serangan Iran ke Israel Berkaitan dengan Kedaulatan Negara

Hikmahanto mengatakan, upaya yang dilakukan oleh Indonesia dan sejumlah negara melalui mekanisme hukum internasional tersebut, meski dengan mudah diabaikan oleh Israel, namun akan memberi tekanan kepada Israel dan negara-negara pendukungnya.

“Hukum rimba yang berlaku selama ini dalam masyarakat internasional yaitu siapa yang kuat dialah yang menang, sudah saatnya dihentikan oleh suara mayoritas masyarakat internasional sebagai alat penekan bagi negara-negara yang kuat,” ujarnya.

Saat ini sejumlah negara pendukung Israel, seperti AS dan Kanada, enggan membenarkan rencana Israel menyerang Rafah sebagai ancaman bila warga Israel yang disandera tidak dibebaskan oleh Hamas.

Keengganan AS dan Kanada salah satunya karena tekanan dari mayoritas masyarakat internasional.

Bahkan warga AS dan Kanada mau mendengar suara mayoritas warga dunia yang menganggapi tindakan Israel biadab dan mengarah pada genosida.

Warga AS dan Kanada inilah yang menekan pemerintahnya untuk tidak membenarkan tindakan yang dilakukan oleh Israel.

“Disinilah pentingnya Oral Statement yang akan disampaikan oleh Menlu Retno Marsudi di ICJ,” pungkas Rektor Universitas Jenderal Ahmad Yani itu. ***

Artikel Terkait
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Cegah Perang yang Lebih Besar, Hikmahanto Sarankan Menlu Retno untuk Telepon Menlu Iran Agar Tidak Serang Balik Israel
Serangan Iran ke Israel Berkaitan dengan Kedaulatan Negara
Artikel Terkini
Wujudkan Kemandirian Daerah, Kepala BSKDN Dorong Proyek Perubahan Jadi Inovasi
Dies Natalis ke-57, Universitas YARSI Wisuda 406 Sarjana dan Pascasarjana
Bamsoet: Sudahi Konflik, Mari Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran
PNM Excellence Award Bukti Nyata Apresiasi PNM Untuk Karyawan dan Unit Kerja Terbaik
Karya Sastra Puisi Indonesia dan Kazakhstan
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas