Jakarta, INDONEWS.ID – Dewan Perwakilan Rakyat menilai operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di tiga kota sekaligus, yakni Tegal, Balikpapan, dan Jakarta hanya sebatas permainan politik.
Menurut anggota Pansus KPK yang juga Ketua Komisi III DPR RI, Bambang Soesatyo, penangkapan yang dilakukan KPK merupakan upaya untuk mengimbangi pamor Pansus KPK yang perlahan mendapat respon positif di masyarakat.
"Setiap ada peristiwa pasti ada OTT. Menurut saya ini keseimbangan, mereka (KPK) menjaga itu," kata politisi Golkar itu di gedung Parlemen, Jakarta, Rabu (30/8/2017).
Bambang menjelaskan, operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Panitera Pengganti Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Tarmizi di kantornya pada Senin (21/8/2017) lalu. Dimana OTT itu berkaitan erat dengan mantan hakim Syarifuddin Umar mendatangi PN Jaksel yang pada hari yang sama.
Bambang berpendapat, tujuan kedatangan Syarifuddin adalah untuk melakukan pelaksanaan putusan eksekusi oleh pengadilan terhadap KPK yang telah kalah dalam perkara gugatan perbuatan melawan hukum.
"Ketika ada hakim yang menerima pergantian dari KPK di selatan, OTT di selatan. Biasalah itu," pungkasnya. (hdr)