Internasional

Indonesia Berikan Julukan Baru Kota Munchen

Oleh : hendro - Senin, 11/06/2018 12:30 WIB

Dubes Oegroseno saat menyaksikan acara Internationales Gamelan Musikfestival Munchen Indonesia Bronze bamboo Beats

Munchen, INDONEWS.ID - Indonesia memberikan julukan baru bagi kota München sebagai “The Gamelan City of Europe”.Hal tersebut disampaikan Dubes Oegroseno dalam sambutannya pada pembukaan ”,  (8/6/2018) lalu di Münchener Stadtmuseum, München German.

 “Kami dengan senang hati memberikan julukan baru bagi München sebagai the Gamelan City of Europe“, ujar Arif Havas Oegroseno, Duta Besar RI untuk Jerman.

Menurut Dubes Oegroseno, andil Kota München dalam mempromosikan Gamelan di Eropa terlihat nyata. Tidak hanya sebagai tuan rumah dan penyelenggara kegiatan festival ini, namun lebih dari itu, Münchener Stadtmuseum, telah mempromosikan Gamelan di Eropa selama kurang lebih 30 tahun dan lebih dari 20.000 orang dari berbagai negara mengikuti kegiatan Gamelan yang diselenggaran Museum ini. 

"Untuk itu tidak berlebihan kiranya jika kota ini diberi julukan sebagai Kota Gamelan di Eropa," ujar Oegroseno.

Festival Gamelan Internasional München merupakan festival gamelan terbesar pertama yang diselenggarakan di Eropa. Festival ini diikuti oleh sekitar 300 peserta dari berbagai negara, hadir antara lain dari Indonesia, Amerika Serikat, Kanada, Spanyol, Belanda, dan Jerman.

Tidak kurang dari 20 grup gamelan dari beberapa negara turut memeriahkan Festival Gamelan Internasional yang digelar selama 10 hari dari tanggal 8 – 17 Juni 2018. 

Tidak hanya menyuguhkan pertunjukan gamelan, grup Gamelan tersebut juga akan berbagai pengalaman dan pengetahuan dengan para peserta melalui workshop yang akaan menjadi bagian dari acara festival ini.

Salah satu keunikan festival Gamelan kali ini terlihat dari pertunjukan gamelan yang disajikan dengan memadukan alunan tradisional gamelan dengan musik kontemporer. 

Pagelaran Gamelan Internasional München ini diawali pertunjukan grup gamelan Salukat dan grup Kiai Fatahillah yang dimainkan bersamaan dengan tabuhan lonceng gereja (Carilon) Mariahilfkirche.

Selanjutnya seluruh pengunjung diajak untuk ikut dalam parade Bale Ganjur, yaitu prosesi pawai yang diiringi musik Gamelan dari gereja Mariahilfkirche ke Münchener Stadtmuseum yang kemudian dilanjutkan dengan seremonial pembukaan.

“Ide untuk menjadikan kegiatan ini sebagai even tahunan di München perlu kita pertimbangkan secara positif. Kita merasakan antusiasme yang tinggi dan impresi positif dari semua pihak atas acara festival ini. München ingin mengetahui lebih banyak dan terus belajar mengenai musik gamelan Indonesia. Untuk itu saya mengapresiasi kerja keras semua pihak terutama, pihak museum, seniman dan Kedutaan Besar Indonesia yang telah bekerja keras untuk mempersiapkan acara ini," kata Council Kota München, Dr. Constanze Söllner-Schaar pada saat membuka festival ini. 

Selain Dubes Oegroseno, juga turut hadir dalam acara pembukaan antara lain Direktur Münchner Stadtmuseum, Dr. Isabella Fehle, dan Kepala Divisi Koleksi Musik, Münchener Stadtmuseum Dr. Andras Varsanyi.

Acara pembukaan Festival Gamelan Internasional München turut dimeriahkan dengan penampilan dari grup Puspa Gita Pertiwi, Gamelan Salukat, Tingklik dan India, Balawan dan Batuan Ethic Fusion, Kyai Fatahillah dan Jegog Art Project. (hdr)

Artikel Terkait