Gaya Hidup

Ini Penyebab KDRT Dalam Pernikahan

Oleh : hendro - Sabtu, 15/09/2018 21:54 WIB

Konselor pernikahan sekaligus penulis buku, Deny Hen, saat menjelaskan 6 terobosan pernikahan yang sehat dan Bahagia

Jakarta, INDONEWS.ID - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang sering terjadi dalam hubungan pernikahan banyak berakhir dengan perceraian. Bahkan tak sedikit yang diproses hukum hingga akhirnya salah satu pasangan mendekam di balik jeruji besi. 

Menurut Konselor pernikahan sekaligus penulis buku, Deny Hen, ada dua penyebab KDRT ke pasangan suami atau istri. Pertama perilaku atau sisi personal yang memang kasar.

"Yang pertama dari sisi personality, yang agak agresif. Ini yang mengakibatkan dia bisa jadi memiliki sifat seperti itu (berperilaku kasar/melakukan KDRT)," ujar Deny di sela-sela peluncuran dan bedah buku The Great Marriage di Gramedia Central Park, Jakarta Barat, Sabtu (15/9/2018). 

Yang kedua, jelas Deny, KDRT lahir bisa dari kultur atau budaya. Kultur yang dimaksud ialah budaya yang menganggap laki-laki seperti raja yang harus dilayani, dan bisa melakukan apa saja. 

"Kultur yang mendewakan pria, seakan-akan pria itu di dalam keluarga menjadi raja. Ini yang bahaya, karena dia menganggap istrinya itu boleh diapa-apakan," ujar Deny. 

KDRT yang timbul akibat dari masalah kepribadian, kata Deny, bisa diatasi dengan pelaku mendatangi psikolog. Tujuannya agar konsultasi bisa dilakukan, sehingga letak masalah dan solusi bisa diketahui. 

"Tapi kalau masalah kultur, ini harus ada perubahan mindset (pola pikir)," ucapnya.

KDRT apalagi dilakukan berulang kali dengan alasan sepele, merupakan persoalan serius pada rumah tangga. Karena, Deny meyakini pernikahan yang bahagia tidak lahir dari hubungan yang dipenuhi dengan perselisihan baik verbal maupun nonverbal. 

Adapun dalam buku The Great Marriage, Deny mengungkapkan enam terobosan mewujudkan pernikahan yang sehat dan bahagia. Kendati bukan salah satu topik pembahasan, namun menurut Deny, KDRT menjadi aspek penting yang patut dihindari pasangan dalam suatu hubungan pernikahan. 

"Tidak mungkin ada kebahagiaan (pada pernikahan yang terdapat KDRT). Siapa yang bisa bahagia dengan terus disakiti?," tandas pendiri Pembelajar Hidup, Life Coach dan Marriage Coach ini. (hdr)

Artikel Terkait