Nasional

Kementerian PUPR Fokuskan 4 Strategi Tanggap Bencana Sulawesi Tengah

Oleh : Ronald - Minggu, 07/10/2018 16:31 WIB

Petugas sedang membersihkan sisa puing reruntuhan sisa gempa di Palu, Sulawesi Tengah.
Jakarta, INDONEWS.ID - Ada empat fokus kegiatan yang dilakukan dalam rangka Tanggap Bencana Sulawesi Tengah (Sulteng). Pertama, evakuasi korban bencana. Kedua, penyediaan air bersih dan sanitasi. Ketiga, pembersihan kota. Dan keempat, penyelesaian dari permasalahan konektifitas. 

Hal itu diungkapkan Sekretaris Direktorat Jenderal (Sesditjen) Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Rina Agustin, dalam keterangatertulisnya di Jakarta, Sabtu (6/10).

“Saat ini, telah dimobilisasi peralatan berat sebanyak 13 unit eksavator. Dan ada tambahan 2 unit eksavator yang datang dari Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel),” ujar Rina.

Disampaikan Rina, upaya proses evakuasi Tanggap Bencana Sulteng ini hasil kerja bersama antara Tentara Nasional Indonesia (TNI), BNPB, dan Badan SAR Nasional (BASARNAS).

“Untuk supply bahan bakar minyak (BBM), saat ini sudah berjalan karena sudah dapat pasokan dari Pertamina setempat, sehingga membuat kelancaran distribusi logistik,” jelas Rina.

Sementara, lanjut Rina, untuk prasana air dan sanitasi sudah tersedia. Ada hydran umum yang disebar di sejumlah area. Untuk air siap minum, Kementerian PUPR membawa 3 unit mesin. Untuk sanitasi ada WC knockdown, ada juga dumptruck.

“Ada juga tangki mobil dan genset. Kemudian, tambahan tenda darurat untuk petugas kita yang berada di lapangan. Untuk pembersihan kota disiapkan 3 unit eksavator dan 5 unit dumptruck untuk pembersihan jalan. Pembersihan ini predisiksi selama dua minggu,” ungkap Rina.

Sesditjen Cipta Karya Kementerian PUPR juga menjelaskan untuk pemulihan konektivitas lintas Barat, dari Toli-Toli, Donggala, Mamuju, lalu Palu dan Poso, juga sudah terbuka. Juga, sedang dilakukan perbaikan dua jembatan rusak pada ruas jalan nasional dan saat ini sedang dilakukan proses pengecekan.

“Kemudian perbaikan jalan-jalan kota yang retak dan rusak, juga sedang dalam proses. Lalu, mobiisasi alat berat untuk jalan-jalan yang naik dan amblas. Kita terus menerus untuk menambah peralatan, contoh air minum dan sanitasi. Sudah berangkat tiga grup. Pertama Makassar, kedua Surabaya, ketiga dari Bekasi,” ulas Rina.

Paling tidak, menurut Rina, sudah dilakukan evaluasi kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan. “Seperti apa, dan memang cukup masiv. Untuk alat-alat berat tentu tetap beroperasi di bawah koordinasi balai jalan dan balai sungai,” ujarnya.

Untuk perbaikan jalan, Sesditjen Cipta Karya Kementerian PUPR mengakui memang masih dalam proses. Termasuk membersihkan area dalam kota. Dan sejumlah alat berat terus beroperasi.

“Kita (Kementerian PUPR) ada posko khusus di sana (Palu-Donggala) yang langsung di bawah bapak Menteri (PUPR). Mudah-mudahan dengan adanya tim ini dan banyaknya dukungan, kami bisa menjalankan tugas yang empat strategis tadi,” pungkasnya. (ronald)

Artikel Terkait