Nasional

Suzuki Donasikan Kendaraannya untuk SMK di Indonesia

Oleh : Abdi Lisa - Kamis, 13/12/2018 09:55 WIB

Suzuki menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) beruapa kendaraannya ke SMK di Indonesia. (Foto SIS)

Bekasi, INDONEWS, ID – Suzuki menyalurkan Corporate Social Responsibility (CSR) beruapa kendaraannya ke SMK di Indonesia.

PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berupaya membangun kualitas pendidikan, khususnya bagi siswa-siswi SMK melalui program Corporate Social Responsibility (CSR) ‘Suzuki Peduli Pendidikan’. Melalui program ini, PT SIM mendonasikan mobil ke berbagai SMK yang tersebar di beberapa kawasan Indonesia.

Seremoni penyerahan donasi ini diselenggarakan Selasa (11/12) di pabrik Suzuki Tambun, Bekasi.

Fajar Dewanto, Section Head Building Construction & Facility Department HRD & GA PT SIM menyampaikan, sebagai perusahaan otomotif, pihaknya  terpanggil untuk berkontribusi dalam hal ini.

“Kami ingin lulusan SMK punya kualitas dalam bidangnya sehingga siap untuk terjun ke dunia kerja. Program Suzuki Peduli Pendidikan merupakan titik awal kami untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya di bangku SMK. Maka melalui donasi unit-unit mobil Suzuki seperti APV, Ertiga, dan Karimun Wagon R ke tujuh SMK, pihak sekolah dapat memanfaatkan unit tersebut sebagai alat kerja praktik pembelajaran bagi para siswa,” ujar Fajar.

Donasi mobil dalam program Suzuki Peduli Pendidikan merupakan langkah PT SIM untuk menjalin sinergi dengan dunia pendidikan agar kualitas para siswanya meningkat. Mengakhiri tahun 2018, PT SIM memberikan donasi mobil Suzuki ke tujuh SMK yang terdiri dari SMK Assadatul Abadiyah Bekasi, Jawa Barat; SMK Futuhiyyah Mranggen, Demak, Jawa Tengah; SMK Palapa Semarang, Jawa Tengah; SMK Negeri 1 Gantar Indramayu, Jawa Barat; SMKN 7 Baleendah, Bandung, Jawa Barat; SMK Muhammadiyah 2 Taman, Sidoarjo, Jawa Timur; dan SMK Darma Siswa 1 Sidoarjo, Jawa Timur.

"Melalui program ini, kami harap mobil yang kami donasikan tidak hanya menjadi alat pembelajaran bagi para siswa, tapi juga dapat mempersiapkan calon-calon tenaga ahli profesi di bidang otomotif yang lebih berkualitas, sehingga nantinya dapat mengurangi angka pengangguran lulusan SMK di Indonesia,” kata Fajar. (Abdi.K)

Artikel Terkait