Nasional

BMKG Sebut Pulau Kalimantan Lebih Aman dari Gempa Bumi

Oleh : Mancik - Minggu, 25/08/2019 12:07 WIB

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG), Dwikorita Karnawati.(Foto:Tribunnews.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika(BMKG), Dwikorita Karnawati menerangkan, pulau Kalimantan dinilai lebih aman apabila dibandringkan dengan pulau lain dari masalah gempa bumi yang sering terjadi di Indonesia. Saat ini, pemerintah pusat selangkah lagi memutuskan salah satu provinsi di pulau tersebut menjadi ibu kota baru pengganti Jakarta.

Dwikorita dalam penjelasannya juga mengatakan, pulau Kalimatan memang memiliki catatan aktivitas gempa bumi. Tetapi, catatan aktivitas gempa tersebut jauh lebin aman dibandingkan dengan pulau di Indonesia.

"Meskipun di Pulau Kalimantan terdapat struktur sesar dan memiliki catatan aktivitas gempa bumi, tetapi secara umum wilayah Pulau Kalimantan masih relatif lebih aman jika dibanding daerah lain di Indonesia, seperti Pulau Sumatera, Jawa, Sulawesi, dan Papua yang memiliki catatan sejarah gempa merusak dan menimbulkan korban jiwa sangat besar," kata Dwikorati seperti dilansir CCNIndonesia, Jakarta,( Minggu25 /08/2019)

Ada beberapa alasan menurut Dwikorati sehingga pulau Kalimantan dinilai lebih aman dari bencana gempa bumi. Diantaranya yakni Kalimantan memiliki jumlah struktur sesar atau patahan aktif jauh lebih sedikit daripada pulau-pulau lain di Indonesia.

Adapun alasan kedua yakni Kalimantan jauh dari zona tumbukan lempeng (megathrust) dan ketiga struktur sesar di Kalimantan kondisinya sudah berumur tersier sehingga segmentasinya banyak yang sudah tidak aktif.

Namun, ia mengingatkan, pemerintah tetap perlu melakukan penyusunan strategi dalam hal mengatasi potensi bencana yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Pemetaan strategi tersebut difokus pada beberapa wilayah yang menjadi pusat gempa seperti pesisir Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

"Tata ruang pemanfaatan daerah pesisir harus berbasis mitigasi bencana. Ini penting guna mengantisipasi bencana tsunami di pantai rawan tsunami dan tangguh menghadapi tsunami," ungkapnya.

Hal senada disampaikan oleh Deputi Geofisika BMKG Mohammad Sadly. Ia mengatakan, pihaknyha tengah menyiapkan sistem pemantaun terhadap bencana gempa dan tsunami bersama beberapa Kementerian dan lembaga. Hal ini dilakukan agar pemerintah mempunyai sistem baru dalam hal penanganan masalah gempa terutama untuk calon ibu kota negara yang baru.

"BMKG bersama Kementerian/Lembaga lain berupaya meminimalisir sekecil mungkin risiko kebencanaan di wilayah tersebut dengan menyiapkan skenario mitigasi bencana yang tepat, terpadu, dan berkesinambungan," pungkasnya.*(Marsi)

 

 

 

 

 

Artikel Terkait