
Jakarta, INDONEWS.ID - Ratusan warga menggelar aksi unjuk rasa menolak pembangunan Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Studio Alam di Jalan Palautan Reres, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Kota Depok, Sabtu (5/7).
Dalam video yang beredar di media sosial, massa terlihat membawa spanduk dan pengeras suara sambil meneriakkan penolakan. “Tolak, tolak. Bongkar,” teriak para peserta aksi dengan penuh semangat.
Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Kelurahan Kalibaru, Rudi Ardiansah, menyampaikan bahwa penolakan warga dipicu oleh kurangnya sosialisasi dari pihak gereja sebelum proses pembangunan dimulai.
“Yang pertama, tidak ada sosialisasi sebelumnya kepada warga. Yang kedua, kami sebagai pemangku jabatan lingkungan di bawah juga tidak pernah diajak untuk mediasi,” kata Rudi kepada wartawan.
Rudi menambahkan bahwa meskipun pihak gereja telah mengajukan dan bahkan mendapatkan izin pembangunan, tidak ada persetujuan resmi dari masyarakat sekitar yang mayoritas masih menolak pendirian rumah ibadah tersebut.
“Sekarang perizinan mereka sudah keluar, tanpa adanya persetujuan dari warga masyarakat juga. Dimana warga masih menolak pendirian gereja tersebut,” ujarnya.
Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak GBKP Runggun Studio Alam maupun Pemerintah Kota Depok terkait aksi penolakan tersebut.
Aksi ini menambah panjang daftar polemik terkait pendirian rumah ibadah di berbagai wilayah Indonesia, yang kerap diwarnai persoalan administratif hingga isu kerukunan antarumat beragama.