Sosial Budaya

Tantang Ridwan Saidi, Budayawan Palembang Segera Buktikan Kerajaan Sriwijaya

Oleh : Mancik - Rabu, 28/08/2019 17:37 WIB

Ketua Yayasan Tandipulau Erwan Suryanegara.(Foto:Kompas.com)

Jakarta, INDONEWS.ID - Ketua Yayasan Tandipulau Erwan Suryanegara yang juga merupakan budayawan Palembang merasa perlu membuat satu pembuktian terkait keberadaan kerajaan Sriwijaya. Pembuktian bertujuan membantah pernyataan kontroversial yang disampaikan oleh Budayawan Betawi Ridwan Saidi.

Erwan bersama seluruh budayawan yang tergabung dalam yayasan Tandipulau akan membuat konten video Youtube. Konten ini nantinya akan memuat tentang pembuktian-pembuktian menguatkan sejarah keberadaan Sriwijaya.

"Prinsipnya, karya video YouTube itu akan dijawab dengan karya video YouTube. Karena dengan prinsip itu pula sebuah karya tulis harus dijawab dengan karya tulis agar clear," kata Erwan seperti dilansir cnnindonesia, Jakarta, Rabu,(28/08/2019)

Erwan menilai, perlu dibuatkan satu pembanding terhadap pernyataan Ridwan Saidi. Pembanding ini akan menjadi menguji kebenaran dari pernyataan tersebut.

"Harapan dengan membuat counter ini akan menjadi pembanding atau menjadi pembantah dari pernyataan kontroversial tersebut,"jelas Erwan

Rencana pembuatan konten video ini tidak hanya dilakukan oleh budayan yang tergabung pada yayasan Tandipulau. Beberapa praktisi budaya serta pemerintah kota Palembang disertakan untuk menggarap konten video tersebut.

Konten vidoe ini menuurut rencananya, berisi tentang data-data artefaktual arkeologis kerajaan Sriwijaya. Semua dimasukkan, baik yang berada di Sumatra Selatan maupun di Internasional dan Nasional.

Beberapa budayawan diketahui serius menggarap konten video yang telah direncanakan. Menurutnya rencananya, video ini akan ditayangkan kepada masyarakat luas pada 3 sampai 4 hari ke depan.

Menurut Erwan,pembuatan konten video ini tidak mempunyai motivasi lain. Tujuannya hanya ingin membuktikan sejarah dari kerajaan Sriwijaya.

Karena menurutnya, pernyatan dari Ridwan Saidi ini sepenuhnya bertenntangan dengan sejarah-sejarah yang pernah diajarkan di Sumatra Selatan. Sejarah Sriwijaya juga telah dikajia secara baik dan diwariskan turun temurun.

"Pernyataan Ridwan Saidi itu ngawur. Padahal selama ini, Sriwijaya sudah dikaji baik secara lokal, nasional, maupun internasional. Sehingga ditemukan bukti-bukti artefaktual arkeologis, berupa arca, prasasti, dan candi. Data artefaktual ini, kenapa dikatakan fiktif," ungkapnya.

Selain membuat konten video membantah Ridwan Saidi, pihak Erwan juga diketahui meminta kepada pihak Ridwan Saidi untuk meminta maaf. Mereka juga meminta video yang telah diunggah tersebut segera dihapus.

Pihaknya Erwan serius menanggapi pernyataan dari budayawan Ridwan Siadi karena berhubungan sejarah di Palembang. Apabila pihak Ridwan tidak meminta maaf, maka mereka akan menempuh jalur hukum.

"Kalau cara-cara ini tidak digubris, kami akan menempuh jalur hukum. Kita somasi melalui pengacara kita, kalau tidak juga ditanggapi. Kita laporkan ke polisi karena ini termasuk kejahatan ITE," tutupnya.*(Marsi)

 

 

 

 

 

 

Artikel Terkait