Belajar Bisnis Dari Astra

Oleh : very - Kamis, 14/09/2017 14:26 WIB

Buku tentang Kunci Sukses Bisnis Astra. (Foto: Ist)

Perensi buku : Stanislaus Riyanta*)

INDONEWS.ID - Tahun 2017 Astra Group melampui usia 60 tahun. Tidak banyak korporasi di Indonesia dengan kapitalisasi besar mampu melewati usia tersebut. Astra  di Indonesia menjadi korporasi mitra binis dari nama besar produk yang telah mendunia seperti Toyota, Honda, Daihatsu, Komatsu, BMW. Ketangguhan Astra yang mampu bertahan dan berkembang hingga kini tentu patut untuk dicermati dan dijadikan sumber rujukan bagi korporasi atau siapapun yang mempunyai minat mengembangkan bisnis secara serius dan profesional.

Astra merupakan sebuah korporasi yang bisa dikatakan lengkap, meskipun dapat dimaklumi bahwa dalam benak banyak orang nama Astra sangat identik dengan produk otomotif. Korporasi Astra mempunyai tujuh lini bisnis yaitu automotives, financial services, heavy equipment minin and energy, agribusiness, infrastructure and logistics, information and technology, dan terakhir yang baru saja diluncurkan adalah lini bisnis  property.

Astra akhirnya membuka rahasia kepada publik bagaimana resep hingga bisa menjadi seperti sekarang. Resep-resep ungulan Astra tersebut tersusun rapi dalam sebuah buku berjudul “ASTRA on becoming Pride of the Nation” yang disusun oleh mantan eksekutif Astra, Yakub Liman. Buku yang diluncurkan bersamaan dengan ulang tahun Astra ke-60 tahun ini menjadi kado bagi masyarakat luas yang tertarik untuk mengetahui bagaimana cara Astra tumbuh berkembang hingga saat ini.

Lebih dari 500 halaman ini buku ini secara detail menggambarkan latar belakang Astra selaku korporasi lengkap dengan portofolionya. Penulis juga menceritakan bagaimana Astra mengelola karyawan lengkap dengan konsep pengembangan kepemimpinannya. Tidak lupa buku ini juga menjelaskan bagaimana peran Astra dalam melakukan sumbangan bagi masyarakat melalui program-program tanggung jawab sosialnya.

Buku yang bisa menjadi rujukan manajemen praktis ini menbeberkan konsep-konsep manajerial Astra. Secara detail buku ini terdari dari lima bagian yaitu: latar belakang, portofolio, people, public contribution, dan nilai-nilai. Dalam setiap bagian penulis melengkapi dengan studi kasus yang dihadapi oleh bisnis Astra. Menariknya studi kasus yang disampaikan diceritakan dengan gamblang ini terdiri dari bermacam lini bisnis sehingga pembelajaran yang didapat lebih kaya dan meluaskan wawasan bisnis.

Hal yang sangat menarik dalam buku ini adalah paparan tentang portofolio Astra. Salah satu kunci bagi Astra untuk terus berkembang dan melewati badai adalah kesadaran bagi seluruh insan Astra untuk melakukan inovasi. Karyawan diberi kebebasan untuk berekspresi secara positif dengan melakukan inovasi. Tentu saja inovasi ini tidak hanya sekadar jargon tetapi juga dikompetisikan. Kompetisi inovasi ini dilakukan secara berjenjang di unit bisnis dari tingkat cabang hingga di head office. Cakupan inovasi juga dibagi mulai dari inovasi yang dilakukan oleh individu hingga inovasi tingkat perusahaan. Sejak tahun 1980 hingga tahun 2017, Astra sudah melakukan inovasi dengan jumlah 7.390.385 proyek. Inovasi ini tidak hanya dilakukan oleh karyawan pada tataran teknis, tetapi pada semua lini, termasuk security. Budaya inovasi inilah yang menjadi salah satu faktor pembawa Astra  tetap sukses berkembang melampui usia 60 tahun.

Faktor lain yang dianggap menjadi pendorong kesuksesan Astra adalah filosofi Catur Dharma. Filosofi ini menjadi acuan yang dipegang insan Astra dari generasi ke genarasi. Catur Dharma menjadi warisan wajib yang terus diturunkan kepada generasi penerus Astra. Bahkan oleh pendiri Astra Willian Soeryadjaya, Catur Dharma Astra diaplikasikan secara gamblang dengan perintah tegas “Astra harus sejahtera bersama bangsa” (hal 441).

Public contribution oleh Astra secara tegas diperlakukan bukan sebagai cost, tetapi sebuah investasi. Tentu tidak banyak korporasi yang mau melakukan investasi sosial dalam konteks tanggung jawab sosial perusahaan, namun komitmen Astra untuk “sejahtera bersama bangsa” tidak menjadikan keraguan untuk mengambil peran tersebut.

Siapapun yang membaca buku ini akan merasakan tambahan pengetahuan bagaimana mengelola sebuah korporasi yang sangat besar dengan kompleksitas yang sangat tinggi. Berbagai tantangan ditanggapi dengan sistem manajemen yang sangat menarik dengan pertimbangan keberlanjutan jangka panjang. Banyak pelajaran dan pengalaman berharga bisa diperoleh dari buku ini. Dan akhirnya tidak salah jika buku ini menjadi buku wajib bagi orang yang ingin belajar bisnis.

*) Stanislaus Riyanta, mahasiswa Doktoral Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia

 

Judul Buku                   : ASTRA on becoming Pride of the Nation

Pengarang           : Yakub Liman

Penerbit               : PT Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit      : 2017

Jumlah hal          : 518

 

 

 

Artikel Terkait