INDONEWS.ID

  • Jum'at, 17/01/2020 12:01 WIB
  • Geger! Kritik Pemerintah, Kehadiran Sunda Empire Resahkan Masyarakat

  • Oleh :
    • Rikard Djegadut
Geger! Kritik Pemerintah, Kehadiran Sunda Empire Resahkan Masyarakat
Sunda Empire berpose setelah melaksanakan kongres umum (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah heboh Keraton Agung Sejagat di Purworejo, kini muncul kembali hal yang serupa bernama Sunda Empire-Earth Empire. Pemerintah Kota Bandung tengah menelusuri hal tersebut.

Sunda Empire muncul gegerkan masyarakat bermula dari postingan di media sosial (medsos) usai ramai soal Keraton Agung Sejagat.

Baca juga : PB PMII Tuding Ada Upaya Manipulasi dalam Proyek Tambang Wadas

Tersebar pula foto-foto anggota Sunda Empire dari screenshot pemilik akun Facebook Renny Khairani Miller yang diduga anggota Sunda Empire. Di screenshot unggahannya, pemilik akun tersebut menuliskan caption yang cendrung mengkritisi kebijakan pemerintah.

Hal yang dikiritisi antara lain soal biaya hidup yang tinggi, sulitnya mendapatakn pekerjaan, biaya pendidikan yang terus melambung tinggi. Hal tersebut menyebabkan sulitnya menabung sehingga tidak bisa berpiknik.

Baca juga : Kepala Perpusnas Resmikan Gedung Perpustakaan Kabupaten Purworejo

"SUNDA EMPIRE-EARTH EMPIRE.
Dalam menyambut Indonesia baru yg lebih makmur dan sejahtera, dgn system pemerintahan dunia yg dikendalikan dari koordinat 0.0 di Bandung sebagai Mercusuar Dunia. Masa pemerintahan Dunia yg sekarang akan segera berakhir sampai dgn tgl 15 Agustus 2020 . Mari kita persiapkan diri kita utk menyongsong kehidupan yg lebih baik dan sejahtera . Agar kita tdk menjadi budak di negera sendiri dan hidup hanya utk membayar tagihan yg terus naik dan biaya hidup yg terus melambung tinggi apalagi biaya pendidikan anak yg tidak gratis, setelah itu kita tua dan mati, terus pikniknya kapan???....(emoticon salam dan tertawa)," tulis pemilik akun tersebut.

Kepala Kesbangpol Kota Bandung Ferdi Ligaswara mengaku belum mengetahui soal keberadaan Sunda Empire-Earth Empire itu. Namun pihaknya akan melakukan penelusuran.

Baca juga : Viral Video Kekerasan Anak di Purworejo, KPAI Minta Masyarakat Awasi Penggunaan Media Sosial

"Akan menelusuri dulu," ucap Ferdi saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (17/1/2020).

Ferdi mengatakan pihaknya akan menelusuri terkait kelompok Sunda Empire-Earth Empire itu. Pasalnya, hal itu bisa saja berbenturan dengan aturan hukum yang berlaku.

"Tentu saja kan itu ada ranah hukumnya, sementara kita kan negara hukum. Jangan membuat kegaduhan atau hal-hal yang berbenturan dengan aturan," kata Ferdi.

Seperti diketahui untuk kasus Keraton Agung Sejagat, polisi telah menangkap `Raja` Toto Santoso (42) dan `Permaisuri` Fanni Amidania (41). Keduanya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikenai pasal tentang Penipuan dan Perbuatan Onar.

Para pengikut Keraton Agung Sejagat diminta setor uang dan dijanjikan jabatan. Ada yang menyetor Rp 3 juta hingga Rp 110 juta demi mendapat jabatan yang dijanjikan oleh sang `raja` dan `ratu` keraton itu. Apakah modus Sunda Empire-Earth Empire sama? Aparat masih menelusurinya.*(RIkardo)

 

Artikel Terkait
PB PMII Tuding Ada Upaya Manipulasi dalam Proyek Tambang Wadas
Kepala Perpusnas Resmikan Gedung Perpustakaan Kabupaten Purworejo
Viral Video Kekerasan Anak di Purworejo, KPAI Minta Masyarakat Awasi Penggunaan Media Sosial
Artikel Terkini
Menjadi Tulang Punggung Pengembangan Usaha Ultra Mikro Indonesia, PNM Ikuti 57th APEC SMEWG
Tiga Orang Ditemukan Meninggal Akibat Tertimbun Longsor di Kabupaten Garut
Pimpin Proses Penyiapan dan Percepatan Keanggotaan Indonesia pada OECD, Presiden Joko Widodo Tunjuk Menko Perekonomian sebagai Ketua Tim Nasional OECD
Kemendagri Dukung Pelaksanaan Proyek Strategis Nasional Melalui Optimalisasi Kebijakan Fiskal Nasional
Kemendagri Dorong Percepatan Pemenuhan Sarana dan Prasarana Pemerintahan di 4 DOB Papua
Tentang Kami | Kontak | Pedoman Siber | Redaksi | Iklan
legolas