Politik

Ace Hasan : Jangan Terlalu Paranoid Sama Beredarnya Tabloid Indonesia Barokah

Oleh : Ronald - Sabtu, 26/01/2019 08:20 WIB

Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma`ruf, Ace Hasan Syadzily menilai jika dilihat dari kontennya sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan Tabloit Barokah tersebut.

Jakarta, INDONEWS.ID - Terkait dengan beredarnya Tabloid Indonesia Barokah yang berjudul Reuni 212 kepentingan umat atau kepentingan politik, menurut Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily mengakui hal tersebut tidak ada kaitannya dengan tim kampanye nasional Jokowi-Ma'ruf.

Ace mengakui pihaknya sama sekali tidak tahu menahu tentang tabloit tersebut dan juga tidak pernah memproduksi tabloit itu. Dikatakan Ace, pihaknya tidak dalam kapasitas untuk menyatakan bahwa itu berdasarkan program dari tim.

"Kami juga agak kaget dengan tersebarnya Tabloid Indoneaia Barokah tersebut, akhirnya kami mencoba untuk membacanya dan mencari tau," ucap Ace kepada media di Jakarta, Jumat (25/1/2019) kemarin.

Dirinya juga menilai jika dilihat dari kontennya sebetulnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan tabloid tersebut.

"Justru di dalam tabloit itu kalau kita lihat pertama misalnya menjelaskan tentang ulama yang dijadikan Jokowi sebagai Pahlawan Nasional, kemudian menceritakan tentang bagaiaman reuni 212 yang waktu itu terjadi pro kontra yang di ambil dari berbagai macam berita terhadap penilaian misalnya 212," ucapnya.

Termasuk misalnya diangkat soal beberapa pendapat atau aliran-aliran di dalam Islam yang memang tidak sesuai dengan cita-cita kebangsaan Indonesia yakni Pancasila.

"Saya kira kalau dilihat dari substansi tidak ada yang perlu dikhawatirkan dengan Indonesia Barokah itu, menurut saya sama sekali tidak ada hoax di tabloid itu," lanjutnya.

Menurutnya hal ini jangan menjadi paranoid.

"Kalau kita memang anti terhadap hoax atau kebohongan seharusnya justru dengan adanya tabloid tersebut seharusnya kita semua bisa memaknainya sebagai upaya insiatif dari masyarakat agar masyarakat menghindari untuk tindakan-tindakan hoax, dan kedua kita ingin bahwa Islam yang berkembang di Indonesia ini rahmatan lil'alamin," pungkasnya. (ronald)

Artikel Terkait