Olah Raga

Larang Kegiatan Sepakbola di JSC, Herman Deru Abaikan Inpres Jokowi

Oleh : budisanten - Jum'at, 22/03/2019 14:53 WIB

Foto ini bukti Eddy Sofyan dan kawan-kawan telah berusaha untuk sowan kepada Gubernur Herman Deru di kantor Gubernuran, tapi hanya diterima seorang staf humas. (foto : ist)

Jakarta, Indonews.id -- Gubernur Sumsel Herman Deru berpotensi mengabaikan Instruksi Presiden No 3/2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional, terkait tidak keluarnya izin penggunaan Stadion Jakabaring, untuk acara puncak Alex Noerdin Cup 2019, yang menghadirkan pesepakbola dari Brasil Ronaldinho.

Seperti diketahui  Alex Noerdin Cup 2019 murni pembinaan sepakbola usia dini, di mana 7.000 pesepakbola anak-anak akan mendapatkan coaching clinic dari Ronaldinho, dan Pemprov berkewajiban memberikan dukungan jika mengacu pada adanya instruksi presiden. 

"Saya hanya ingin menyinggung soal Instruksi Presiden No 3 Tahun 2019 Tentang Percepatan Pembangunan Persepakbolaan Nasional. Pemerintah Daerah, baik tingkat provinsi ataupun kabupaten/kota diamanatkan mendukung pembinaan persepakbolaan,” ujar Yesayas Octavianus, officer Jakarta untuk Alex Noerdin Cup 2019.

“AN Cup 2019, itu event pembinaan. Ketika permintaan izin Stadion Jakabaring ditolak, ada potensi pelanggaran atas instruksi Presiden Jokowi tersebut," kata mantan wartawan Kompas yang mendampingi Ketua Panpel Eddy Sofyan yang juga Ketua Umum Badan Sepakbola Rakyat Indonesia (BASRI) saat Preskon di Jakarta, Rabu (21/3/2019).

Disebutkan Instruksi Presiden No 3/2019 itu, juga ditujukan kepada para Gubernur, Bupati dan Walikota.

Para kepala daerah itu, sesuai Inpres yang ditandatangani 25 Januari 2019 tersebut, pada point 13b disebutkan "agar menggelar kompetisi kelompok umur sepak bola unggulan, dan training center di wilayah masing-masing, untuk peningkatan prestasi sepakbola nasional dan internasional".

Eddy Sofyan menambahkan, pihaknya sudah menyelenggarakan pembinaan itu, selama beberapa bulan terakhir. Bahkan, berkeliling Sumsel untuk menggelar kompetisi dengan menghadirkan eks pemain timnas, sekaligus melakukan coaching clinic kepada pesepakbola usia dini. 

"Pemprov tinggal beri izin, kita sewa Stadion Jakabaring. Tapi, sampai hari ini, tidak jelas. Kami dipingpong, diambangkan," jelas Eddy, yang mengaku telah melakukan komunikasi secara intens dengan pihak manajemen Jakabaring, bukan hanya melalui surat tapi datang dan bertemu langsung. 

Terakhir, Selasa (19/2/2019) lalu, Eddy Sofyan dengan ditemani mantan pemain nasional Nasir Salasa, Swapris, dan Hery Kiswanto bahkan datang ke kantor Pemprov Sumsel guna menemui Gubernur. Namun gagal, dan pihak kantor gubernur hanya mewakilkan kepada Staf Humas bernama Hadi.

Untuk membuktikan upayanya, Eddy juga membagi foto ke media, terkait kehadirannya di kantor gubernur tersebut.

"Tidak hanya dengan gubernur, upaya kami bertemu dengan Direksi JSC juga tidak berhasil. Karena itu, kedatangan Ronaldihno kita reschedule, dan kemungkinan akan kami pindahkan ke GBK Senayan Jakarta," jelas Eddy, saat dikonfirmasi pada Kamis (21/3/2019) malam.

Penegasan Eddy ini sekaligus mementahkan keterangan Direktur PT Jakabaring Sports City (JSC), Meina Paloh yang mengatakan, seharusnya panitia Alex Noerdin Cup 2019 sowan ke pemerintah Pemprov Sumsel.

"Ini kan acara besar, yang akan dihadiri oleh Presiden, seharusnya panitia juga ngobrol dong ke Pemprov," ungkapnya, Rabu (20/3/2019), yang juga mengakui telah menerima surat permohonan izin menggunaan stadion Jakabaring.

Dikonfirmasi media, Gubernur Sumsel Herman Deru pada Kamis (21/3/2019) berkilah dirinya tidak pernah melarang kehadiran Ronaldinho di Palembang. "Saya tidak menyuruh, juga tidak melarang," ujarnya berdiplomasi.

Deru juga menyebut, izin penyelenggaraan kegiatan bukan wewenang pemerintah daerah. JSC sekarang dipegang swasta, tanpa ada campur tangan dari Pemprov.

"Pengajuan surat izin tidak ke Gubernur-lah, mana ada hubungannya?," kilahnya, ngeles kayak bajaj.

Soal tidak didapatnya izin, Deru menyebut kemungkinan ada ketidakcocokan harga. "Mungkin nggak cocok harga dengan JSC, belum cocok harga dengan Ronaldinho-nya," sebut dia.

Dengan kenyataan dan pernyataan yang saling lempar tersebut, jelas menunjukkan memang antara pihak JSC dan Gubernur ditengarai bermain mata.

Tujuannya, untuk menggagalkan Ronaldinho tour to Palembang, hanya karena merupakan event dari Alex Noerdin mantan Gubernur Sumsel yang secara politik memang berseberangan.

Dengan fakta ini, semakin memantapkan untuk membawa Ronaldinho road to Palembang ke GBK Senayan, Jakarta.

 Kalau urusan sepakbola dicampur adukkan dengan politik, sampai kapan olahraga kita bisa maju, cuy? (bs)

Artikel Terkait