Nasional

Sosialisasi UMKM Basis Kearifan Lokal Era Digital

Oleh : hendro - Jum'at, 29/03/2019 19:01 WIB

Para pembicara sosialisasi UMKM era digital di Banyuwangi

Banyuwangi, INDONEWS.ID - Sosialisasi Program Digital kepada para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) sangat mendesak diera industry 4.0

Salah satunya seperti Banyuwangi yang memiliki kearifan lokal, budaya turun temurun salah satunya destinasi pariwisata, tidak bisa dipisahkan dari budaya setempat, misalnya wisata membeli oleh-oleh khas setempat, mencicipi makanan lokal.

"Maka sudah saatnya pemerintah mendorong para UMKM mengikuti perubahan teknologi yaitu berdagang sistem online," papar Yanuarto Bramuda,   Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi dalam sambutannya sebagai tuan rumah.

Hal senada juga dikatakan Suyanto Waspo Tondo, Asisten Bupati Bidang Perekonomian mewakili bupati yang berhalangan hadir, Banyuwangi merasa bangga dapat mendukung program Pemerintah pusat dengan menyediakan Free WiFi setiap kelurahan guna memperlancar komunikasi dan pembangunan ekonomi digital abad sekarang.

Sementara itu, pasca membagikan santunan anak Yatim sebagai kepedulian sesama anak bangsa, Septriana Tangkary Direktur IKM Bidang Perekonomian & Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika dalam paparanya mengatakan, Indonesia ini negara besar penduduknya pengguna internet terbesar di Asia Tenggara total populasi 262 juta jiwa, pengguna internet 132,7 juta jiwa atau 51 persen dari total populasi negara.

" Oleh karenanya perekonomian sistem digital unt para  pengusaha UMKM memiliki porsi 80 % lebih daeu total usaha, sangat mendesak dikembangkan," ujarnya.

Latar belakang inilah yang membuat Kementeriannya sangat mendukung pertumbuhan UMKM go online.  Data Pertumbuhan Ekonomi Digital tahun 2018 di Indonesia terbesar juga di ASEAN :
- Indonesia 28 %
- Malaysia   16 %
- Pilipina.      25 %
- Singapore. 13 %
- Thailand.    22 %
- Vietnam.     25 %

Lebih lanjut Septriana menjelaskan, UMKM di Banyuwangi berbasis kearifan lokal diantaranya  batik, kerajinan tangan, kerajinan kayu dan makanan, wajib masuk pasar online.

Karena itu, dirinya memastikan bisa bekerjasama dengan marketplace seperti Bukalapak, Toko Pedia,Blibli, Sopee, Gosend dll tanpa harus investasi ratusan juta seperti yang dibayangkan. Ini semua menjadi program bapak presiden Jokowi, yang nantinya ingin menjadi energi Asia bidang digital.

Diskusi interaktif dengan masyarakat UMKM Banyuwangi digelar tanggal 27 Maret 2019 lalu, menghadirkan nara sumber dari LPER.
Bank Mandiri dan Bukalapak yang saling melengkapi.

Francisca Sestri selaku Sekjen Lembaga Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (LPER) merasa gembira dimana para UMKM yg kebanyakan pelaku usahanya milenial dan kreatif.

"Mereka paham pasar mengalami perubahan cepat.  Pemerintah pun telah berbuat sesuatu untuk UMKM antara lain: penurunan pajak final dari 1 persen ke 0,5 persen bagi UMKM, bunga kredit rakyat ( KUR) dari 9 persen ke 7 persen, penyaluran kredit meningkat memjadi 140 trilyun pada tahun 2018 artinya meningkat 13,8 % dari tahun lalu,"ujarnya.

Program akses modal online tanpa agunan istilah jaman now fintech, dan program mudah akses internet yang difasilitasi pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM dengan menyediakan Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) disinergikan dengan Kominfo, dan Pemda-pemda agar UMKM go online makin diminati masyarakat untuk membuka lapangan pekerjaan, mengurangi kemiskinan.

Kerja keras pemerintah selama 4 tahun terakhir membuahkan hasil dengan makin menurunnya kemiskinan yaitu  pada tahun 2018 menjadi 9,82 %  dalam sejarah Indonesia berada dibawah dua digit.

Bank Mandiri yang diwakili Hery Sofiaji mempresentasikan tentang Buka Modal, merupakan pembiayaan hasil kerjasama B Mandiri dan Bukalapak.

Makin banyak berjualan di Bukalapak semakin besar limit pinjamannya. Hal ini tentu disambut oleh Nanang Falianto sebagai bukalapaker dan juga mewakili Bukalapak.com yang memaparkan cara menjadi bukalapakker baru, proses aplikasinya sampai dengan go online, agar UMKM bisa terus dinamis.

Acara yang digagas tokoh belakang layar Eka Mardiyanti Ketua Bidang Penelitian & Pengembangan LPER, bekerjasama dengan Lukas Christian pemilik Kopi Persahabatan sekaligus menandatangani MOU dengan Kopi Lego merek lokal Banyuwangi yang terbukti memiliki rasa khas kopi nusantara, yang nantinya bisa dijual online pada tingkat nasional.

Artikel Terkait