Nasional

Mantan Kepala BIN Unggul Dalam Pencalonan Ketum KONI

Oleh : Tirto.p - Sabtu, 22/06/2019 11:41 WIB

Marciano Norman

Jakarta, Indonews.id – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) akan segera memasuki periode 2019-2023, untuk itu dibutuhkan figur anak bangsa berprestasi guna melanjutkan kepemimpinan di KONI. Masa bakti Tono Suratman akan selesai pada Desember 2019, namun diupayakan lebih cepat guna memberikan kesempatan kepada Ketua baru mempelajari PON 2020.

Saat ini sudah ada tiga calon Ketua Umum KONI, yakni Mayjen Purn. Hendardji Soepandji, Letjen Purn. Marciano Norman dan Muddai Madang yang baru menyerahkan formulir kemarin. Muddai Madang saat ini merupakan Wakil Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Hendardji Soepandji, yang merupakan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate Indonesia (PB FORKI) dan salah satu kandidat dalam Pilgub DKI Jakarta 2012, sebelumnya mengutus putranya untuk mengambil formulir pendaftaran Calon Ketua KONI.

Kandidat lain, Marciano Norman, telah lebih dahulu mendaftarkan diri dan memenuhi persyaratan. "Alhamdullilah syarat minimal 10 KONI Provinsi dan 21 Cabor sudah saya penuhi. Tekad saya ikut pemilihan ini tiada lain berharap saya bisa jadikan KONI sebagai organisasi independen, modern, dan berwibawa. KONI harus mampu mengangkat harkat dan martabat bangsa di dunia internasional, melalui olahraga".

Mantan Ketua BIN ini juga memiliki visi ingin menyatukan bangsa melalui olahraga. "Kita harus bisa berjalan seiring demi kejayaan olahraga Indonesia. Mari kita bersatu untuk meraih kejayaan olahraga di Indonesia," lanjutnya.

Muddai Madang mengklaim telah mendapatkan dukungan 34 orang anggota KONI Pusat. Waketum KOI ini tidak menyebut nama-nama anggota KONI yang mendukungnya dengan alasan etis. “Saya bahkan siap adu debat terbuka mengenai olahraga kedepan dengan Pak Marciano” katanya. Beberapa hal yang ingin diwujudkan Muddai yakni olahraga sebagai industri, harmonisasi dan sinergi yang baik antara KONI, KOI dan Pemerintah, serta peningkatan sport science.

Hal menariknya adalah, jika dilihat dalam kurun waktu satu tahun terakhir, Marciano Norman lebih unggul dalam hal prestasi dibanding dua kandidat lainnya. Emas pertama bagi Indonesia pada Asian Games 2018 disumbang oleh Defia Rosmaniar dari cabang olahraga Taekwondo, dimana Marciano Norman merupakan ketuanya (Marciano Norman adalah Ketua PB Taekwondo Indonesia 2015-2019).

Mendapatkan emas pertama menjadi sangat penting guna mendorong motivasi kontingen Indonesia di cabang olahraga lainnya untuk mendapatkan hasil serupa. Dan terbukti kontingen Indonesia pada akhirnya berhasil mendapat peringkat keempat pada Asian Games 2018, peringkat terbaik sejak Asian Games 1962. 

Tidak hanya pada prestasi olahraga yang terukur, putra mantan Pangdam Jaya Norman Sasono ini juga unggul dalam hal lainnya yakni kepercayaan. Marciano Norman tidak hanya diberi kepercayaan menjadi Kepala BIN dalam satu periode pemerintahan, namun dua. Marciano dipercaya menjadi Kepala BIN semasa pemerintahan Presiden SBY dan tetap dilanjutkan pada era pemerintahan Presiden Jokowi.

Marciano adalah juga merupakan cicit dari Pahlawan Nasional yakni Tirto Adhi Soerjo, Bapak Pers Nasional Indonesia.

Artikel Terkait