Nasional

Penjelasan BMKG Soal Kondisi Udara Ibu Kota Jakarta

Oleh : Mancik - Senin, 05/08/2019 16:55 WIB

Gambaran Kondisi Udara Ibu Kota Jakarta. (Foto:Detik.com)

Jakarta,INDONEWS.ID - Kepala Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Herizal mengatakan, dibutuhkan kajian secara menyeluruh dalam rangka mendapatkan kesimpulan yang tepat terkait dengan kondisi udara di Ibu kota Jakarta saat ini. Pasalnya,  Air Quality Index (AQI) Jakarta melaporkan, kondisi udara Jakarta dilaporkan membaik setelah adanya pemadaman listrik secara massal kemarin. 

"Kemungkinan itu bisa saja, tapi harus melalui kajian agar tidak salah menyimpulkan karena sumber polusi udara beragam," kata Herizal seperti dilansir detiknews, Jakarta, Senin,(5/08/2019)

Herizal menjelaskan, penyebab terjadinya polusi udara di Jakarta datang dari berbagai sumber. Jika listrik mati, masyarakat bisa menggunakan genset untuk mengatasi masalah pemadaman listrik.

Kondisi demikian dapat menimbulkan masalah baru bagi kondisi udara di Jakarta. Karena itu, masyarakat diminta tidak terburu-buru mengambil kesimpulan soal kondisi udara Jakarta membaik karena pemadaman listrik, Minggu,(4/08) kemarin.

"Namun, seandainya pemadaman listrik berjam-jam menyebabkan mesin mesin industri berhenti bekerja dan kepadatan lalu lintas sontak berkurang drastis karena orang malas keluar dari rumah, bisa saja kejadian berdampak pada pengurangan beban polusi di Jakarta," jelas Herizal.

Sebelumnya, Air Quality Index (AQI) Jakarta mencacat, kondisi udara Jakarta dilaporkan membaik. Kondisi udara Jakarta membaik pada Pukul 06.50 WIB, dan berada diangka 79. Kondisi ini berada dalam kategori moderat untuk kondisi udara.

Sementara laporan- laporan sebelumnya, kondisi udara Jakarta belakangan ini sering kali berada di posisi teratas soal kondisi udara yang buruk. Air Quality Index (AQI) Jakarta mencacat angkanya berada di kisaran 130-170. Angka ini masuk dalam kategori tidak sehat.*(Marsi)

 

Artikel Terkait