Nasional

Hadapi Pilkada 2020, ISED Minta Semua Pihak Perkuat Literasi Digital

Oleh : Rikard Djegadut - Kamis, 16/01/2020 10:59 WIB

Director Institute for Social Economic and Digital (ISED) Julie Trisnadewani (Foto: Indonews.id/Rikard djegadut)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemilihan Kepala Daerah kembali digelar secara serentak pada 2020 ini. Marak dan masifnya isu identitas serta penyebaran berita bohong atau hoax di ruang publik seperti pada Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden di tahun 2019 lalu menjadi tentangan tersendiri bagi pilkada damai dan kondusif tahun 2020 ini. 

Menyikapi hal tersebut, Institute for Social Economic and Digital (ISED) mengajak semua elemen masyarakat untuk meningkatakan dan mengembangkan serta memperkuat Digital Literasi. 

Direktur ISED Julie Trisnadewani meminta masyarakat untuk lebih cerdas menyikapi isu-isu yang beredar. Masyarakat harus bijak dan tidak mudah terprovokasi berita-berita yang tersebar bebas terutama di media sosial. Salah satu contohnya, kata Julie, seperti yang terjadi pada pemilu 2019, dampak negatif dari kurangnya literasi digital ini mencapai puncaknya dengan fenomena hoax termasif dan terburuk sepanjang sejarah. 

"Masyarakat dengan mudah dan leluasa menyebarkan meme, hoax, fitnah dan ujaran kebencian di berbagai platform sosial media tanpa peduli konsekuensinya, baik konsekuensi hukum maupun konsekuensi sosial dan banyak hal yang lainnya," kata Julie dalam diskusi ISED Series #1 bertajuk `2020 Digitalisasi Indonesia Outlook` di kawasan Sarinah, Jakarta Pusat, Rabu (15/1/2020).

Parahnya lagi, tambah Julie, faham radikalisme juga banyak dimainkan melalui media sosial. Hal ini, kata Julie, tentu sangat membahayakan persatuan dan kesatuan bangsa. Untuk itu, Julie menyarankan masyarakat diberikan edukasi, seminar, pemberdayaan atau singkatnya literasi digital untuk menangkal dan mengurangi pengaruh pemanfaatan sosial media secara negatif. 

"Ini cukup sebagai pembelajaran kita semua dan perlu diantisipasi jangan sampai terjadi lagi terutama jelang Pilkada serentak 2020 mendatang," katanya.

Padahal, lanjut Julie, Media digital semestinya dapat digunakan sebagai media arus utama untuk menyebarkan keteladanan dan nilai-nilai Pancasila. "Dengan cara membanjiri konten-konten positif di berbagai media dan menyebarkan nilai-nilai budaya asli Indonesia," tutur Julie.

Hadir dalam acara itu, Watimpres RI, Sidarto Danusubroto, Chief Economist BNI, Ryan Kiryanto, Founder ISED, Sri Adiningsih Sri, Vice Director ISED, Wibowo Prasetyo, para founder ISED, co-founder, dewan pakar, manajemen hingga para anggota ISED.*Rikardo). 

 

Artikel Terkait