Daerah

BUMD Tangsel Didemo, 2 Bacawalkot Ikut Terseret

Oleh : very - Senin, 24/02/2020 09:58 WIB

Demonstrasi minta PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) dibubarkan. (Foto: Harianpelita.co)

Tangsel, INDONEWS.ID -- BUMD Tangerang Selatan (Tangsel) yakni PT Pembangunan Investasi Tangerang Selatan (PT PITS) kini berada dalam situasi yang dilematis. Pasalnya massa berdemonstrasi menuntutnya agar segera dibubarkan.

Seperti diketahui, kursi direksi PT PITS kini tengah dijabat dua kandidat bakal calon Wali Kota (Bacawalkot) Tangsel, yakni Ruhamaben dan Dudung E Diredja.

Tidak diketahui awalnya, tiba-tiba saja tuntutan yang meminta PT PITS dibubarkan mengemuka dalam aksi yang dilakukan oleh sekitar belasan demonstran di depan gedung DPRD, Setu, Kamis, minggu lalu itu.

Seperti dikutip harianpelita.co, segelintir pedemo itu mengatasnamakan Presedium Pemantau dan Pengawas Pembangunan Tangerang Raya (P4TRA). Mereka mendatangi DPRD Tangsel dengan peralatan aksi seadanya. Di antara poster-poster yang dibawa bertuliskan, “Bubarkan PT PITS”.

Kebetulan atau tidak, tuntutan para pedemo terlihat aneh lantaran meminta BUMD itu dibubarkan tepat saat kedua direksinya maju mencalonkan diri sebagai Wali Kota. Apalagi diketahui, saat ini justru PT PITS tengah menjalin kerjasama membangun Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) bagi warga Tangsel.

Koordinator aksi Saeful Basri mengatakan demonya tak terkait Pilkada. Dia menjelaskan jika telah memonitor PT PITS sejak lama. Bahkan dilakukan sejak PT PITS berdiri.

Anehnya, demo mengkritisi PT PITS baru dilakukan saat memasuki tahapan Pilkada sekarang ini. Karena itu, demonstrasi itu seperti menampar muka kedua bakal calon yang merupakan direksi BUMD tersebut. Bagaimanapun keduanya ikut terseret dalam persoalan tersebut.

“Kita monitornya sejak PT PITS berdiri, awal bulan berdiri itu kan sudah ada direksinya dari unsur partai politik, PKS itu kan. Memang kita sengaja monitor terus dari dulu, bukan hanya sekarang. Dan sekarang ini kita tidak punya kepentingan politik,” katanya di gedung DPRD Tangsel.

Sementara dikonfirmasi terpisah, salah satu direksi PT PITS yang maju di Pilkada Tangsel, Ruhamaben, merasa ada yang tak wajar dalam tuntutan para pedemo. Namun begitu, dia tak mau ambil pusing dan tetap akan terus bekerja merealisasikan rencana jangka panjang perusahaan (RJPP).

“Saya nggak tahu alasan mereka apa. Kita terus serius bekerja merealisasikan RJPP 2016-2021 sesuai kesepakatan dengan pemegang saham, dan alhamdulillah masih on the track,” ujarnya.

Wartawan coba meminta konfirmasi kepada direksi PT PITS lainnya, Dudung E Diredja soal tuntutan pedemo. Sayangnga, Dudung memilih bungkam dan tak mau memberi komentar apapun. (Very)

 

Artikel Terkait