Bisnis

Tatar Fatoni, Sang Pengembang Varietas Anggur Mancanegara di Lereng Merapi

Oleh : very - Minggu, 01/03/2020 17:13 WIB

Tatar Fatoni seorang pemuda dari lereng Gunung Merapi telah berhasil melakukan riset bibit anggur. (Foto: Ist)

Yogyakarta, INDONEWS.ID -- Tatar Fatoni seorang pemuda dari lereng Gunung Merapi telah berhasil melakukan riset bibit anggur. Hasilnya berbagai macam bibit anggur dari manca negara (impor) bisa ditanam di Indonesia.

Lokasi pengembangan bibit anggur milik tesrsebut terletak di panti asuhan Sabilul Huda Pakem, Jalan Kaliurang km 17. Lahan seluas 5000 meter persegi yang digunakan Tatar Fatoni untuk dapat mengembangkan sebanyak 250 varietas bibit anggur.

“Kita sudah tiga tahun (mengembangkan pembibitan anggur impor). Kita (mengembangkan) ada 250 varian. Kalau saat ini yang paling diminati masyarakat itu jenisnya ada ninel, trans, Giovanni. Itu yang paling diminati itu,” unar Tatar, di Jogyakarta, pada Sabtu (29/2/2020) seperti dikutip siaran pers.

Usaha pengembangan bibit anggur milik Tatar menggunakan teknik grafting. Grafting merupakan salah satu metode pencangkokan bibit dengan teknik sambung sisip.

Beberapa varietas anggur yang dikembangkan pun berasal dari berbagai daerah di mancanegara mulai dari Ukraina, Prancis, Italia, Jerman, Filipina, Vietnam, hingga Thailand.

Tatar mengatakan bahwa usaha pembibitannya mampu memproduksi hingga ribuan bibit dan sudah dipesan dibanyak daerah di wilayah Indonesia.

“Untuk kapasitas 10.000 bibit pun kita sanggup. Tapi butuh katakanlah dua bulan tiga bulan dari awal kita proses pembuatan itu nanti tiga bulan baru siap ditanam di tanah. Konsumen kita ada yang dari Riau, Lampung Sumatera, bali Lombok Sulawesi. Kita kirimnya lewat jasa online. Rata-rata baru jadi tanaman keluarga (Jogja),” imbuh Tatar Fatoni yang juga salah satu pengasuh panti asuhan Sabilul Huda.

Tatar Fatoni juga mengatakan bahwa bibit anggur hasil produksinya telah berhasil ditanam hingga berbuah diperkebunan daerah Tuban Jawa Timur.

Melalui usaha pengembangan bibit milik Tatar yang ada di lereng Gunung Merapi ini, ia berharap bahwa di masa depan Indonesia tak perlu lagi mengimpor buah surga tersebut. Selain bisa menekan harga yang mahal, harapannya petani anggur di Indonesia juga bisa terbantu dan tertarik membudidayakan anggur. 

“Harapan kami menanam anggur di daerah sini mudah berbuah supaya petani-petani lokal ini bisa tertarik untuk menanam anggur,” tutupnya. (Very)

Artikel Terkait