Daerah

Abdul Hakim Berdialog dengan Petani Cabai Pringsewu Lampung

Oleh : Mancik - Kamis, 05/03/2020 18:40 WIB

Senator Abdul Hakim saat melakukan kunjungan dan melakukan dialog dengan kelompok tani cabai di Provinsi Lampung.(Foto:Istimewa)

Lampung, INDONEWS.ID - Anggota DPD RI Abdul Hakim didampingi oleh tim dari Bank Indonesia berdialog dengan kelompok tani cabai mitra binaan Bank Indonesia di Pekon Srikaton, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu, Selasa (03/03) lalu.

Acara ini dihadiri oleh Kepala Pekon Srikaton Ade, Perwakilan Dinas Pertanian Pringsewu dan puluhan petani cabai.

Perwakilan dari Bank Indonesia, Anas menjelaskan bahwa Bank Indonesia yang merupakan pembina UMKM akan terus melakukan pendampingan terhadap kelompok tani cabai yang menjadi mitranya.

"Hari ini alhamdulillah kita kedatangan Bapak Abdul Hakim yang ingin mendengar langsung aspirasi bapak ibu sekalian, selain itu kita juga akan bahas untuk perkembangan kita selanjutnya," ujar Anas.

Abdul Hakim juga mengungkapkan kebahagiaannya dapat berkumpul bersama dengan para petani.

"Senang bisa bersama bapak ibu, apa yang menjadi aspirasi bapak ibu akan kami catat dan teruskan kepada pihak terkait baik pusat maupun daerah, karena tugas saya salah satunya berkaitan dengan UMKM," tegas Abdul Hakim.

Dalam acara dialog tersebut terungkap, masalah utama petani cabai ditempat itu adalah sulitnya mendapat air.Hal ini terlihat ketika Abdul Hakim dan rombongan Bank Indonesia meninjau ladang tanaman cabai bersama beberapa petani, pohon cabai banyak yang terlihat mengering.

Selain mengunjungi petani cabai di Pekon Srikaton, Abdul Hakim juga mengunjungi Pekon Adiluwih, Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu, dalam rangka penyerapan aspirasi terkait pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020.

"Kami melakukan penyerapan aspirasi masyarakat dan daerah di Lampung untuk melakukan pengawasan berkaitan dengan Undang-Undang No 6 tahun 2014 tentang desa, Pengawasan atas pelaksanaan UU No 16 tahun 1997 tentang statistik khususnya berkaitan dengan data statistik UMKM dan pengawasan pelaksanaan kegiatan Sensus Penduduk 2020. Kami membutuhkan masukan dan saran sekaligus mendapatkan implementasinya seperti apa di Lampung khususnya di Pekon Adiluwih ini,” jelasnya.

Abdul Hakim juga menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan dan berbagai masukan serta saran yang telah disampaikan.

"Berbagai usulan, saran dan masukan ini sangat berharga bagi kami. Kami akan klasifikasi berbagai saran dan usulan ini untuk dibawa ke berbagai pemangku kepentingan baik itu di pemerintah daerah kabupaten/kota, provinsi atau pusat. Kami berharap kita terus bersinergi dan bekerjasama untuk membangun Pekon Adiluwih khususnya , tanah Lampung pada umumnya," ungkapnya.

Camat Adiluwih, Gandung Hartadi yang juga hadir dalam acara tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya atas kunjungan Abdul Hakim ke wilayahnya.

"Tentu ini sebuah kebanggaan bagi kami karena telah dikunjungi oleh wakil daerah Lampung, yakni pak Abdul Hakim,” ungkap Gandung.

Beliau juga menambahkan bahwa Pekon Adiluwih termasuk dalam kategori desa mandiri dan memiliki keunggulan di ketahanan sosial khususnya kesehatan. “Pekon ini sudah memiliki dokter, bidan, puskesmas rawat inap dan fasilitas kesehatan lainnya sehingga menunjang untuk mendapatkan predikat sebagai desa mandiri,” jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pekon Adiluwih, Dedi Sutrisno menyampaikan bahwa untuk pelaksanaan Siskeudes (Sistem Keuangan Desa) sudah sesuai dengan aturan yang berlaku. Aplikasi Siskeudes sangat membantu aparat desa untuk membuat APBDes.

"Siskeudes sangat membantu kerja kami, jika ada penginputan yang tidak sesuai dengan aturan maka sistem akan secara otomatis menolak,” kata Dedi.

Dedi menambahkan pelaksanaan sensus penduduk tahun 2020, pihak aparat desa sudah mensosialisasikan hal ini kepada masyarakat.

“Kami terus melakukan sosialisasi dan pemantauan bahkan tadi malam kami melakukan rakor dengan seluruh ketua RT untuk pelaksanaan sosialisasi ke seluruh warga,” ujarnya

Dedi juga berharap agar anggota DPD Lampung dapat membantu program dan pendanaan dari pemerintah, khususnya program yang tidak dapat dicover oleh dana desa .

“Kami ingin desa kami jadi destinasi wisata karena letaknya strategis yakni diantara 3 kabupaten yakni Pringsewu, Lampung Tengah dan Pesawaran. Selain itu mohon akses jalan ke Pesawaran yang akhirnya ke Bandara Beranti bisa diperbaiki sehingga mampu menjadi alternatif alur distribusi usaha hasil pertanian ke Metro, selain ke Pringsewu yang selama ini sudah berjalan,” pungkasnya.*

 

Artikel Terkait