Nasional

Imbas Lockdown, Seorang Pria di India Meninggal Dunia Setelah Mudik Jalan Kaki 200KM

Oleh : Rikard Djegadut - Minggu, 29/03/2020 12:01 WIB

Tradisi Mudik di India (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Pemerintah India telah memberlakukan lockdown untuk mencegah penularan virus corona.

Mudik dengan berjalan kaki adalah alternatif satu-satunya bagi buruh miskin India di tengah masa lockdown akibat virus corona.

Adalah Ranveer Singh, salah seorang pria yang dilaporkan meninggal dunia setelah berjalan sekitar 200 kilometer untuk pulang ke kampung halamannya.

Dikutip dari Times of India, Sabtu (28/3), laporan polisi menyebut pria bernama Ranveer Singh itu pingsan lalu meninggal dunia di Kailash Mod. Dia dalam perjalanan dari New Delhi menuju kampungnya di distrik Morena di Madhya Pradesh.

Polisi menyebut, pria 39 tahun itu telah menempuh perjalanan sekitar 200 kilometer, masih ada 70 kilometer lagi sebelum dia tiba di kampung halamannya.

Singh yang sudah tiga tahun bekerja sebagai kurir pengantar makanan di ibu kota Delhi memutuskan pulang kampung karena lockdown. Namun layanan bus dan kereta berhenti beroperasi, sehingga dia terpaksa jalan kaki.

Polisi Arvind Kumar mengatakan, ayah tiga anak itu sempat menumpang truk, tapi tidak jauh. Menurut saksi, Singh mengeluhkan sakit dada sebelum pingsan.

"Autopsi menunjukkan penyebab kematiannya adalah serangan jantung, tapi mengingat riwayat perjalanannya, kami berasumsi kelelahan akibat perjalanan panjang mungkin memicu kondisi ini," kata Kumar.

Singh bukan satu-satu buruh di kota-kota India yang memutuskan mudik di masa lockdown. Ada ribuan orang berdesakan di terminal-termina bus untuk pulang kampung, semakin memicu risiko penularan virus corona. Sejauh ini sudah ada 987 penderita corona dengan 24 angka kematian di India.

Bagi mereka yang terlambat naik bus di masa lockdown corona, memilih jalan kaki. Pilihan ini terpaksa dilakukan karena di kota mereka berpotensi kelaparan karena tidak bisa bekerja.

"Setidaknya di kampung ada orang-orang yang menolong kami. Di sini, kami tidak punya siapa-siapa," kata Jamu Rathwa yang berjalan menggendong putrinya menyusuri jalan tol, dikutip AFP.*(Rikardo). 

 

Artikel Terkait