Nasional

Kronologi Sopir Taksi Online Bunuh Diri karena Tak Sanggup Bayar Cicilan

Oleh : Rikard Djegadut - Selasa, 07/04/2020 15:01 WIB

Polisi melakukan olah TKP (Foto: ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Kisah miris datang dari Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi. Seorang sopir taksi online bernama Juna Lismi nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri karena tak sanggup membayar cicilan kendaraannya.

Juna Lismi merupakan warga Kampung Lilinggir RT 02 RW 06 Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, Kabupaten Bekasi pertama kali ditemukan tergantung di dahan pohon Sengon, Senin (6/4/2020) sekitar pukul 18.15 WIB.

Kronologi Kejadian

Kapolsek Cikarang Timur Kompol Sumarjan mengatakan, korban pertama kali ditemukan tergantung di dahan pohon Sengon, Senin (6/4/2020) sekitar pukul 18.15 WIB.

"Ditemukan tergantung di pohon sengon dengan tali ayunan warna merah," katanya, Selasa (7/3/2020).

Ia menjelaskan, sebelum bunuh diri, korban sempat melepaskan tali tambang ayunan yang ada di rumah anaknya. Ketika itu anak korban sempat melihatnya, tapi tak mengira bakal digunakan untuk gantung diri.

"Sempat diikuti oleh anak korban, tapi disembunyikan talinya itu. Anak korban tidak mengira bakal digunakan untuk gantung diri," imbuhnya.

Anak korban mulai curiga karena hingga menjelang malam, orang tuanya tak kunjung pulang ke rumah. Anak korban dibuat terkejut saat melihat orang tuanya tewas gantung diri di pohon sengon yang berada di belakang rumah.

“Anak korban berteriak, menangis meminta pertolongan kepada ibunya. Hingga akhirnya warga sekitar berdatangan dan menurunkan korban dari tali gantungan dalam keadaan sudah meninggal,” jelasnya.

Warga kemudian melaporkan hal ini ke petugas di Mapolsek Cikarang Timur. Dari hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan di tubuh korban.

Menurut keterangan sang istri, sebelumnya ada seorang pria yang datang ke rumah menagih cicilan kredit mobil. Setelah kejadian itu, korban sering melamun karena sudah dua bulan tidak menarik taksi online.

"Kemungkinan motif ekonomi, karena tidak ada masalah sebelumnya berdasarkan keterangan saksi," papar dia.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan menurut keterangan orang terdekatnya, korban sudah 2 bulan tidak melakoni pekerjaannya karena kesulitan mencari penumpang.

"Keterangan istri korban bahwa sebelumnya ada seorang laki laki yang datang ke rumahnya menagih cicilan kredit mobil dan setelah itu korban sering melamun karena sudah 2 bulan tidak narik," ujar Yusri Selasa, (7 April 2020).

Yusri mengatakan korban tidak memiliki pekerjaan selain menjadi sopir taksi online. Ketika orderan sepi, maka ia menjadi pengangguran di rumahnya yang berada di Cikarang, Bekasi.

Puncaknya pada Senin sore, 6 April 2020, korban menunjukkan gelagat aneh. Ia mencopot tali tambang yang biasa digunakan sebagai ayunan di dalam rumahnya.

Anak korban, Noval, yang curiga dengan gelagat itu kemudian membuntuti bapaknya. "Sewaktu diikutin, korban menyembunyikan tali tersebut," ujar Yusri.

Hingga selepas magrib, korban tidak terlihat di dalam rumah. Anak korban kemudian mencari sang ayah di sekitar rumah hingga ke bagian belakang.

Ia kemudian terkejut karena melihat sang ayah sudah tergantung di dahan pohon sengon belakang rumah dengan tali tambang bekas ayunan.

Polisi kemudian datang dan melakukan olah TKP. Dari hasil penyelidikan sementara, korban sopir taksi online itu diduga melakukan bunuh diri.*(Rikardo).

Artikel Terkait