Nasional

Yuri : Masyarakat Jangan Dijejali Harapan Palsu Berakhirnya Covid-19

Oleh : Ronald - Minggu, 03/05/2020 21:30 WIB

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Achmad Yurianto (Foto : Dok. BNPB)

Jakarta, INDONEWS.ID - Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus Corona Achmad Yurianto mengatakan, masyarakat jangan hanya dijejali dengan berbagai prediksi berakhirnya virus corona. Prediksi-prediksi justru dikhawatirkan memberikan harapan palsu ke masyarakat bila tak terbukti.

"Tanpa kemudian kita jejali dengan sebuah perhitungan-perhitungan yang ujung-ujungnya malah masyarakat sendiri bertanya. Kebanyakan sekarang (bertanya) apa iya? Kalau nanti harapannya terlalu tinggi, kemudian tidak terjadi, dikira PHP (pemberi harapan palsu) ini jadi problem," kata Yuri dalam diskusi bertajuk `Yuri Bicara Akhir Pandemi` yang disiarkan melalui live streaming, Minggu, (3/5/2020).

Yuri menegaskan di tengah kondisi saat ini masyarakat menjadikan prediksi waktu berakhirnya wabah covid-19 sebagai tantangan. Artinya prediksi dijadikan acuan untuk mencapai kebenaran perhitungan itu.

"Karena ini suatu tantangan menurut saya ini bukan sebuah janji. Tetapi sebuah tantangan bersama masyarakat," ujar Yuri.

Menurut dia, covid-19 menjadi pandemi yang penyelesaiannya tidak bisa dikatakan 100 persen berakhir. Ketika wabah ini mulai melandai, kemungkinan menyebar virus masih terbuka luas.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan (Kemenkes) ini mencontohkan yang terjadi di Tiongkok. Meski penularan berkurang, tetapi penyebaran virus kemungkinan masih ada seperti dari luar negari atau disebut imported case.
 
"Oleh karena itu ini bukan sesuatu yang sederhana yang dengan mudahnya untuk kita sampaikan ke siapa pun bahwa kapan wabah ini (berakhir), kapan begini, wabah ini enggak seperti itu," ujar Yuri.

Yuri juga menjelaskan, hal terpenting yang dilakukan saat ini adalah membangun kesadaran bersama di masyarakat. Dengan demikian, masyarakat tidak menjadi obyek dari harapan yang tidak jelas.

"Mari kita menempatkan masyarakat bersama-sama kita dalam sebuah komunitas untuk kita bangun bersama dalam upaya menanggulangi ini. Tanpa kemudian masyarakat hanya sebagai obyek. Termasuk obyek harapan yang enggak jelas," katanya.

Karena itu, dirinya mengajak masyarakat terus menekan laju penyebaran virus yang pertama kali muncul di Wuhan, Tiongkok, itu. Salah satunya dengan memperhatikan physical distancing, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan.
 
"Mari kita mulai menempatkan masyarakat dalam sebuah komunitas untuk kita bangun bersama-sama upaya penanggulangan covid-19 ini," pungkasnya. (rnl)

Artikel Terkait