Nasional

Wisatan Arab Serbu Kota Bunga Puncak, Buru Nikmat Surga Dunia

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 13/06/2020 17:01 WIB

Ilustrasi warga Timur Tengah saat berada di kawasan vila di Pacet. Foto: Radar Cianjur

Jakarta, INDONEWS.ID - Setelah lama terkendala corona, kawasan Cipanas, Puncak-Cianjur mulai diserbu wisatawan asing terutama yang berasal dari Timur Tengah. Mereka diketahui mulai antri memesan vila atau rumah sewa di kawasan Pacet, Cipanas Puncak-Cianjur.

Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Desa Sukanagalih Kecamatan Pacet, H Dudung Djaenudin saat dikonfirmasi, Kamis (11/6).

“Memang kini telah mulai ramai lagi vila-vila di wilayah Sukanagalih dan sekitarnya. Setelah beberapa pekan lalu mengalami penurunan peminat,” ujar H Dudung Djaenudin.

Dudung menyebut, vila yang biasanya didominasi oleh wisatawan Timur Tengah pun kini mulai berangsur normal. Salah satunya di Kota Bunga. Bahkan sebagain telah banyak yang memesan.

“Iya alhamdulillah, dari mulai beberapa hari kemarin kelihatan sudah ada wisatawan yang biasa sewa vila di sini. Ini bisa membuat ekonomi mulai membaik bagi masyarakat kami,” katanya.

Menurutnya, kedatangan turis asal Timur Tengah itu biasanya sudah terjadwal alias memiliki agenda rutin. Namun, karena kemarin sempat terkendala adanya darurat Covid-19, jadi agenda tersebut cukup terhambat.

Salah satu waktu yang sering ramai, yakni di antaranya sesudah bulan puasa dan menjelang Tahun Baru nanti.

“Kalau bukan bulan itu, biasanya turis asing tidak banyak paling hanya belasan orang,” tambahnya.

Mencari Suaka

Selain mereka yang berwisata, warga timur tengah juga, tidak sedikit yang mencari suaka. Pasalnya pada beberapa wilayah di timur tengah masih kerap terjadi konflik.

“Karena adanya momen dan tempat wisata yang lebih elok di Utara ini, makanya banyak turis Arab juga yang memilih tinggal dan sewa di Kota Bunga ini,” katanya.

Salah seorang pengelola vila di Kota Bunga, Ujang (bukan nama asli) mengaku, saat ini di beberapa blok telah mulai ramai kembali para turis asing khususnya timur tengah yang sewa vila. Bahkan ia menyebut, mereka rata-rata membayar paket sewa yang telah ditentukan penyedia vila.

“Misalnya paket 15 hari, dengan biaya yang sudah disesuaikan itu berikut dengan juru masak, sopir, dan biaya guider,” katanya.

Menurutnya, tak begitu ada kekhawatiran dengan adanya para pelancong timur tengah yang sewa vila di tengah pandemi Covid-19 ini. Namun, tetap juga ia dan rekan-rekannya mengikuti prosedur kesehatan.

“Iya paling tetap pakai masker, dan selalu bawa hand sanitizer. Supaya tetap jaga kesehatan,” ujarnya.*(Rikard Djegadut).

Artikel Terkait