Nasional

Ini Respon Mui soal Amarah Jokowi ke Para Pembantunya

Oleh : Rikard Djegadut - Rabu, 01/07/2020 12:01 WIB

Presiden Joko Widodo (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Majelis Ulama Indonesia (MUI) buka suara terkait murka Presiden Joko Widodo atau Jokowi kepada para anak buahnya beberapa waktu lalu.

Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas menilai, pidato singkat Presiden Jokowi yang menunjukkan kemarahannya terhadap kinerja para pembantunya justru menyejukkan hati rakyat.

Menurut dia, tidak banyak dari yang dilakukan oleh para menteri tersebut yang benar-benar berdampak baik dan besar terhadap rakyat dan masyarakat luas. Karena itu, Anwar menilai, sentilan Jokowi ke anak buahnya yang terlihat seperti tidak punya sense of crisis justru telah menyejukkan hati rakyat.

Anwar mengatakan, dalam cuplikan video itu tampak memperlihatkan kekesalan presiden karena semestinya para pembantu-pembantunya tersebut sudah tahu apa yang akan dilakukan, tetapi ternyata tidak demikian. Sehingga, membuat sang presiden benar-benar menjadi jengkel.

"Coba saja bayangkan, dana yang sudah disediakan cukup besar baru terserap sedikit, sehingga jumlah uang yang beredar di tengah-tengah masyarakat tentu masih sangat-sangat kecil, sehingga daya beli masyarakat tidak dan belum bisa terdongkrak sehingga ekonomi masyarakat tidak dan belum bisa menggeliat," papar Anwar seperti dikutip SINDOnews, Rabu (1/7/2020).

Menurut Anwar, kondisi itu bukan saja membuat Jokowi geram, tapi semua rakyat merasa menyesalkan, karena akibat dari tindakan tersebut telah memperburuk citra pemerintah terutama dalam hal ini adalah presiden. Sebab, dampak dari tindakan mereka tersebut telah memperburuk keadaan ekonomi rakyat.

"Karena bagaimana mungkin kita akan mendorong ekonomi mereka kalau mereka tidak punya daya beli karena tanpa adanya peningkatan daya beli mereka, maka tentu peoduktivitas masyarakat tidak akan bisa dipacu," ujarnya.

Karena itu, Ketua PP Muhammadiyah ini menyarankan para menteri dan para “anak buah” presiden hendaknya benar-benar tersentak dengan pernyataan presiden tersebut. Dan secepatnya melakukan langkah-langkah strategis dan inovatif untuk memperbaiki keadaan ekonomi rakyat, sehingga daya beli masyarakat bisa meningkat.

Untuk itu pula, lanjut dia, agar tujuan tersebut bisa cepat terwujud, maka diharapkan agar bantuan-bantuan dari pemerintah terhadap rakyat miskin tidak diberikan berupa barang, tapi berupa uang. Sebab, dengan itu mereka bisa berbelanja ke warung-warung kecil di samping dan di sekitar rumahnya. "Sehingga, kehidupan ekonomi dari rakyat kecil benar tertolong dan itulah yang kita harapkan," tandasnya.*(Rikardo).

Artikel Terkait