Nasional

Geram Alkes hingga Seragam TNI-Polri Diimpor, Jokowi: Apa-apaan Ini?

Oleh : Rikard Djegadut - Jum'at, 25/03/2022 12:25 WIB

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (Foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Presiden Joko Widodo atau Jokowi marah terkait budaya impor yang masih dilakukan kementerian/lembaga. Kemarahan Jokowi meledak mengetahui seragam dan sepatu TNI-Polri malah dibeli dari luar negeri.

Kepala negara menyayangkan, kegiatan impor produk-produk tersebut sebenarnya bisa diproduksi oleh pelaku usaha dalam negeri.

“Coba, CCTV beli impor. Di dalam negeri ada yang bisa produksi. Apa-apaan ini? Dipikir kita bukan negara yang maju, buat CCTV saja beli impor. Seragam dan sepatu tentara dan polisi beli dari luar. Kita ini produksi di mana-mana bisa,” kata Jokowi saat memberikan pengarahan dalam acara Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia yang digelar di Bali, Jumat (25/3).

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga menyinggung Kementerian Kesehatan yang membeli alat kesehatan dengan impor. Menurut Jokowi alat kesehatan bisa dibeli dari produksi dalam negeri.

“Tempat tidur untuk rumah sakit, produksi saya lihat di Jogja ada, Bekasi, Tangerang ada, beli impor mau diterus-teruskan? mau saya umumkan kalau saya jengkel,” ungkap Jokowi.

Kepala negara juga menyinggung terkait traktor dan alat tulis yang disebut masih impor. Jokowi mengimbau jajarannya untuk tidak lagi membeli produk impor.

“Pensil, kertas, saya cek impor, pulpen, apa ini, kadang-kadang saya mikir, ini kita ngerti nggak sih? jangan-jangan kita nggak kerja detail. Sehingga nggak ngerti barang yang dibeli itu barang impor. Buku tulis impor, jangan ini diteruskan, stop, kita melompat semua kalau beli semua produk dalam negeri meloncat pertumbuhan ekonomi kita,” tegas Jokowi.

Menurut Jokowi, dengan mulai membeli dan menggunakan produk dalam negeri, maka akan menimbulkan dampak positif. Langkah ini akan mendatangkan investasi, hingga membuka lapangan pekerjaan baru.

“Berarti akan ada investasi, berarti membuka lapangan pekerjaan, tadi sudah dihitung, bisa membuka 2 juta lapangan pekerjaan, kalau ini tidak dilakukan, sekali lagi bodoh banget kita ini,” ucap Jokowi menandaskan.*

Artikel Terkait