Nasional

Penggunaan Masker, Kunci Pencegahan Penularan Covid-19 Melalui Udara di Ruang Tertutup

Oleh : Mancik - Jum'at, 10/07/2020 22:30 WIB

Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional, I Gusti Ngurah Kade Mahardika.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengungkapkan, selain melalui percikan droplet, penularan Covid-19 tidak dipungkiri dapat terjadi melalui transmisi udara atau airborne transmission. Para ahli terus mempelajari perkembangan virus, terutama penularan melalui udara.

Mahardika yang merupakan Guru Besar Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana menjelaskan, potensi penyebaran Covid-19 dapat terjadi melalui udara, apabila berada pada tempat yang tertutup.

"Ini (Covid-19) biasanya dalam setting ruangan tertutup, misalnya bis, ruangan yang memiliki Air Conditioner (AC), pusat perdagangan, perkantoran, dan restoran yang memiliki ventilasi buatan atau ber-AC," jelas Mahardika melalui ruang digital dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jumat, Jakarta (10/07/2020).

Hal yang sama disampaikan olehg Anggota Tim Pakar Medis Gugus Tugas Nasional, Budiman Bela. Selain tempat yang tertutup, udara dingin pada ruang tertutup meningkatkan potensi terjadinya penularan Covid-19.

Namun, jika orang-orang yang ada di ruang tertutup itu menggunakan masker dan menjaga jarak, potensi aktivitas transmisi virus akan jauh lebih rendah.

"Tempat tertutup itu berpotensi menular juga, apalagi kalau kondisi udara dingin. Tetapi jika kita menggunakan masker dan menjaga jarak, kemungkinan untuk menular itu jauh lebih kecil," jelas Budiman.

Selanjutnya, Budiman menjelaskan, penggunaan masker dan jaga jarak akan menghambat terjadinya transmisi virus melalui udara. Hal ini dikarenakan masker dapat menampung virus yang keluar ketika seseorang berbicara, bernyanyi, batuk, dan bersin dari hidung atau mulut sehingga virus yang keluar tidak akan bertransmisi.

"Semua aktivitas mengeluarkan virus ketika kita berbicara, bernyanyi, batuk dan bersin. Namun virus itu (Covid-19) akan tertampung oleh masker kalau kita menggunakan masker," ungkapnya.

Budiman juga menekankan bahwa pencegahan terjadinya transmisi Covid-19 melalui udara adalah dengan tetap menggunakan masker seperti protokol kesehatan yang telah ditetapkan.

"Kalau ditanya pencegahannya, tetaplah gunakan masker," tegas Budiman.

Selain penggunaan masker, penerapan protokol kesehatan dengan physical distancing atau jaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta tidak menyentuh wajah sebelum melakukan cuci tangan juga penting untuk dilakukan.

Tidak hanya bagi masyarakat, penyedia jasa atau pengelola usaha harus memperhatikan ventilasi yang ada pada ruangan, guna mencegah terjadinya transmisi Covid-19 melalui udara. Mahardika merekomendasikan untuk menggunakan usaha ventilasi alami seperti membuka jendela dan pintu.

"Gunakan yang sederhana, seperti ventilasi alami dengan membuka jendela dan pintu sehingga dengan ventilasi yang terbuka dapat melarutkan virus tersebut dan potensi terpapar pada individu akan jauh lebih sedikit,"

Budiman yang juga merupakan staf pengajar di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menjelaskan, karakter virus SARS-CoV-2 akan bertahan lebih lama dalam keadaan yang dingin dan lembab. Akan tetapi apabila dalam kondisi panas dan kering, virus tersebut tidak akan bertahan lama.

Di sisi lain, ventilasi seperti exhaust fan akan melancarkan pergantian udara dalan suatu ruangan yang membantu untuk mengurangi potensi penualaran virus pada ruang tertutup

"Kita dapat mengurangi dosis virus di udara dengan membuat ventilasi seperti exhaust fan supaya pergantian udara dalam suatu ruangan menjadi tinggi sehingga mampu mengurangi kemungkinan kita tertular (Covid-19)," jelasnya.

Budiman kembali mengimbau masyarakat untuk disiplin melakukan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker ketika beraktivitas atau harus berada dalam ruangan tertutup.

"Apapun yang keluar dari mulut dan hidung kita, semua orang harus tahu bahwa dirinya berpotensi menularkan virus dan mencelakakan orang lain. Bukan menggunakan masker karena kita takut tertular, namun karena kita sadar bahwa kita berpotensi menjadi sumber virus. Sayangilah orang lain dengan menggunakan masker," tutupnya.

 

Artikel Terkait