Bisnis

Gelar Seminar Perdana, Jimly Institute Angkat Tema Pengembangan Ekonomi UMKM

Oleh : Mancik - Kamis, 13/08/2020 02:16 WIB

Jimly Institute menggelar seminar perdana dengan mengangkat tema`Dukungan Pemerintah Terhadap Pengembangan UMKM dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi Corona`.(Foto:Istimewa)

Jakarta, INDONEWS.ID - Jimly Institute menggelar seminar perdana dengan mengangkat tema ` Dukungan Pemerintah Terhadap Pengembangan UMKM dalam Rangka Pemulihan Ekonomi Nasional di Tengah Pandemi Corona`. Seminar online yang dimoderatori oleh Sebastian Salang ini dihadiri pembicara, Deputi Bidang Restrukturisasi & Usaha – Kementerian Koperasi dan UKM RI, Eddy Satria, Direktur UKM dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi dan dibuka langsung Jimly Asshiddiqie.

Mengawali sambutannya, Jimly Asshiddiqie menyampaikan tentang pentingnya memberikan perhatian terhadap pengembangan koperasi dan UMKM di Indonesia. Menurutnya, sektor ekonomi terutama koperasi dan UMKM sama penting dengannya dunia hukum dalam mewujudkan cita-cita pembangunan nasional.

"Saya disamping dikenal sebagai tokoh hukum, ada hal-hal di luar hukum, yang sama pentingnya dengan hukum. Saya dulu mengurus koperasi, mengurusi industri kecil, apalagi saat ini saya telah diangkat menjadi ketua penasihat dekopin, maka disamping urusan-urusan hukum ketatanegaraan, Saya ingin mengabdikan diri dalam bidang public policy dalam arti yang lebih luas dan comunity development," kata Jimly di Jakarta, Rabu,(12/8/2020)

Mantan Ketua Mahmakah Konstitusi ini kemudian menjelaskan tentang tujuan dan konsentrasi dibentuknya Jimly Institute. Ia mengatakan, pembentukan Jimly Institute ini merupakan agenda besar untuk mendampingi masyarakat dalam membangun sektor ekonomi terutama di bidang koperasi dan UMKM.

"Insitutte ini disiapkan untuk program aksi,salah satunya keterlibatan dalam pengembangan masyarakat, comumnity development, entrepreneurship, ini agenda besar yang membutuhkan partisipasi masyarakat," jelasnya.

Adapun fokus Jilmy Institute ke depannya, menurutnya, memberikan pendampingan dan mendorong partisipasi masyarakat dalam pengembangan ekonomi koperasi dan UMKM. Sektor ini mesti mendapat perhatian besar karena menjadi salah satu pendukung utama dalam memajukan pembangunan nasional.

"Konsen saya dalam mendirikan Jimly Institute ini bagimana kita dari berbagai perspektif menyumbang untuk memgembangkan ekonomi rakyat, community development, bagaimana memperhatikan perkembangan masyarakat kita dalam bidang sosial ekonomi, bukan hanya dalam bidang politik," terangnya.

Anggota DPD dari Provinsi DKI Jakarta ini juga menyampaikan masalah berkaitan dengan ekonomi Indonesia yang cenderung memikirkan persoalan makro ekonomi. Karena itu,Jilmy Institute ingin hadir memberikan perhatian penuh terhadap pengembangan ekonomi makro melalui pengembangan koperasi dan pendampingan UMKM di Indonesia.

Sementara itu, Deputi Bidang Restrukturisasi & Usaha, Kementerian Koperasi dan UKM RI, Eddy Satria dalam pemaparannya menerangkan, pandemi Covid-19 memberikan dampak yang sangat serius terhadap ekonomi Indonesia. Termasuk sektor koperasi dan UMKM yang menjadi konsentrasi di kementerian Koperasi dan UMKM saat ini.

Eddy Satria memberikan apresiasi terhadap pembentukan Jimly Institute yang akan konsen dalam pendampingan UMKM di Indonesia. Menurutnya, koperasi dan UMKM saat ini memang membutuhkan pengawalan intens seiring dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dan dampak pandemi yang sangat serius.

Kementerian Koperasi dan UMKM sendiri terus memberikan pendampingan terhadap pelaku ekonomi di sektor UMKM di Indonesia. Bentuknya ada macam-macam, di antaranya bantuan modal usaha untuk tetap bertahan di tengah wabah yang tengah melanda Indonesia.

Adapun Direktur UKM dan Usaha Syariah Bank DKI, Babay Parid Wazdi dalam pemaparannya mengatakan, sebagai lembaga keuangan, pihaknya siap berkolaborasi dengan Jilmy Institute dalam membangun ekonomi terutama di sektor UMKM di Indonesia.

Ia menerangkan, selama ini pihaknya telah bekerja membantu masyarakat khususnya untuk modal usaha. Karena itu, kehadiran Jimly Institute menjadi kekuatan baru untuk bekerja sama dalam memberikan pendampingan masyarakat dalam mengembangan sektor ekonomi mikro di Indonesia.(Marsi).*

 

 

 

Artikel Terkait