Bisnis

Pandemi Covid-19, Indra Karya Catatkan Kinerja Positif Hingga Akhir Triwulan Ketiga

Oleh : very - Kamis, 05/11/2020 13:01 WIB

Direktur PT Indra Karya (Persero), Ir. Eko Budiono (Kanan). (Foto: Ist)

 

Jakarta, INDONEWS.ID -- Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak awal tahun 2020 ini sangat berdampak negatif terhadap perekonomian di seluruh sektor usaha termasuk sektor konstruksi. Hal ini juga dialami oleh PT Indra Karya (Persero) sebuah BUMN yang bergerak di bidang layanan jasa konsultan konstruksi.

Direktur PT Indra Karya (Persero), Ir. Eko Budiono mengatakan, hingga akhir triwulan 3 ini, perusahaan masih mencatatkan kinerja positif walaupun tingkat ketercapaian terhadap target masih di sekitar 62% dari total target yang dicanangkan oleh pemegang saham.

“Pada triwulan 3 tahun 2020 ini, Indra Karya telah membukukan pendapatan sebesar Rp. 115.835 Miliar dengan kontrak kerja senilai Rp. 365.294 Miliar serta mencatatkan laba bersih senilai Rp. 5.429 Miliar dengan total aset yang tercatatkan sebesar Rp 248.582 Miliar,” ujarnya seperti dikutip dari siaran pers Corporate Communication PT Indra Karya (Persero), di Jakarta, Kamis (5/11).

Eko mengatakan, selama satu tahun terakhir PT Indra Karya (Persero) juga telah mencatatkan beberapa capaian prestasi perusahaan yang selaras dengan penerapan Core Values AKHLAK sebagai nilai-nilai perusahaan.

Beberapa prestasi tersebut yakni selama 59 tahun berpengalaman di sektor sumber daya air (SDA) di Indonesia, Indra Karya berperan pada lebih dari 60% Proyek Strategis Nasional di sektor Sumber Daya Air di seluruh Indonesia. Ini adalah wujud atas nilai “Amanah” yang merupakan salah satu komponen dari nilai perusahaan.

Selain itu, memiliki 500 Tenaga Ahli di berbagai bidang serta memiliki 2 corporate brand yakni Indra Karya dan Infresh yang merupakan perwujudan atas nilai “Kompeten”.

PT Indra Karya (Persero) juga telah memiliki 20 Unit Layanan yang tersebar di seluruh Indonesia serta 27 jenis Layanan Pengujian Terintegrasi salah satunya laboratorium geoteknik yang telah tersertifikasi ISO : 17025 sebagai implementasi dari nilai “Harmonis”.

Memiliki lebih dari 500 pelanggan di berbagai sektor layanan bisnis yang dibagi ke dalam 3 bentuk layanan yaitu B to G, B to B, dan B to C yang memiliki loyalitas pelanggan cukup tinggi, dimana hampir 30-40%  merupakan pekerjaan Existing yang merupakan implementasi dari nilai “Loyal”.

Untuk tata nilai “Adaptif”, perusahaan memiliki layanan IKA Smart yang merupakan digitalisasi sistem terintegrasi untuk mendukung percepatan layanan dan juga percepatan aktualisasi daripada kompetensi yang dimiliki perusahaan.

Sedangkan bentuk implementasi dari nilai “Kolaboratif”, saat ini perusahaan terus mendorong terwujudnya aliansi global dengan beberapa konsultan asing seperti India, China, Jepang, dan Taiwan untuk merambah pangsa pasar di Asia seperti di Nepal dan Filipina.

Eko menambahkan, PT Indra Karya (Persero) saat ini terus mendorong langkah diversifikasi dan ekspansi usaha. Salah satunya pada sektor Developer, dimana saat ini terlibat pada Program SDGs (Suistainable Development Goals) Nomor 6 terkait dengan Penyediaan Akses Air Bersih dan Sanitasi yang dicanangkan oleh pemerintah dengan meluncurkan program 3 in 1 (3 Produk 1 Desa) yang terdiri dari penyediaan air bersih Smart Water, Kelola Sampah Terpadu, dan Sanitasi Sehat.

Salah satu program yang sedang dilakukan saat ini adalah penyediaan sarana air bersih berbasis teknologi Smart Water di wilayah yang terdampak kekeringan dengan kategori sedang yang berlokasi di Desa Modung, Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur.

Sedangkan, untuk kegiatan pada sektor Industry yakni menjalankan usaha Industrialisasi yaitu Air Minum dalam Kemasan (AMDK) dengan Merek dagang Infresh.

Selain itu, PT Indra Karya (Persero) juga mulai memperluas pasar garapannya ke Asia. Beberapa kerjasama dengan perusahaan-perusahaan di regional Asia sudah mulai dilakukan semenjak beberapa tahun terkahir seperti dengan menggandeng perusahaan Taiwan, Sinotech Engineering Consultants Ltd, untuk menggarap proyek-proyek infrastruktur di Indonesia dan Asia Pasifik.

“Selain itu, menjalin kerjasama bisnis strategis dengan BUMN India, Wapcos Limited dengan tujuan untuk memperluas cakupan bisnis di Asia dan Afrika, serta melakukan penetrasi pasar internasional dengan menggandeng perusahaan asal Jepang, CTI Engineering International,” pungkasnya. (Very)

 

Artikel Terkait