Nasional

Tersinggung atas Cuitan Fadli Zon soal HRS, Mahfud MD: Kok Salah Terus?

Oleh : Rikard Djegadut - Sabtu, 07/11/2020 10:30 WIB

Imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dan Menko Polhukam Mahfud MD (foto: Ist)

Jakarta, INDONEWS.ID - Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan atau Menko Polhukam, Mahfud MD merasa tersinggung dan menolak klaim dalam cuitan Wakil Ketua Dewan Pembina Gerindra, Fadli Zon.

Sebelumnya dalam cuitannya, Fadli Zon membandingkan kasus Rizieq Shihab dengan sikap pemerintah terhadap predator seks Reynhard Sinaga di London, Inggris.

Mahfud MD pun mengunggah video yang berisi pengakuan Imam Besar FPI Rizieq Shihab yang mengaku tak sudi dirinya dibantu oleh pemerintah Indonesia terkait kepulangannya dari Arab Saudi. Video tersebut sebelumnya pernah diunggah untuk menjawab cuitan Fadli Zon.

"Demi Allah saya bersumpah, saya tidak akan meminta bantuan rezim dzalim Indonesia apalagi mengemis kepada rezim zalim Indonesia untuk cabut cekal saya di Saudi Arabia," kata Habib Rizieq dalam video yang diunggah di akun Twitter @mohmahfudmd.

Dalam keterangan video itu, Mahfud mengatakan saat awal menjabat sebagai Menkopolhukam, dia telah mencoba menghubungi teman-teman dekat Rizieq. Namun upaya pendekatan itu dibalas dengan video tersebut.

"Pak Fadli Zon, awal2 saya jadi menkopolhukam sy sdh mencoba menghubungi teman2 yg dekat dgn Rizieq. Maksud sy akan membantu jika diperlukan. Tapi sy dikirimi video sumpah bhw dia tak mau bantuan pemerintah. Coba lihat ini. Bgmn kalau kita mau membantu tapi ditolak? Kok salah trs?" tulis Mahfud MD.

Cuitan itu dibalas Fadli Zon dengan mengatakan bahwa dia tahu latar belakang dari pernyataan Rizieq Shihab dalam video itu. Menurutnya pernyataan itu mungkin didasari atas peristiwa atau pengalaman tertentu yang mengiringinya.

"Namun kalaupun HRS tak mau minta bantuan pemerintah, bukan berarti boleh dipojokkan atau malah dipersulit. Bukankah begitu?" tulis Fadli Zon.

Mahfud membalas lagi dengan mengatakan pada dasarnya pemerintah ingin membantu pemulangan Rizieq dari Arab Saudi. Sebab dalam pengurusannya dibutuhkan dokumen dan tandatangan yang bersangkutan.

"Bagaimana kita mendapatkan itu sementara selain ada sumpah bgt dia tak melaporkan masalahnya ke KBRI. Dari mana kita bisa membantu tanpa dokumen?" jawab Mahfud lagi.*

Artikel Terkait